tirto.id - Sama-sama menunjukkan perubahan di masyarakat, apa perbedaan antara mobilitas sosial dan perubahan sosial? Keduanya termasuk konsep kunci di studi sosiologi.
Mobilitas sosial dan perubahan sosial dikaji dalam studi sosiologi karena keduanya menunjukkan proses dinamika dalam kehidupan masyarakat yang terus terjadi.
Dalam sosiologi, mobilitas sosial merupakan konsep yang menggambarkan perubahan status atau kedudukan para anggota masyarakat. Sementara itu, perubahan sosial menggambarkan perubahan berbagai dimensi dalam suatu masyarakat.
Untuk memahami perbedaan antara mobilitas sosial dengan perubahan sosial perlu dipahami dahulu pengertian 2 konsep tersebut.
Apa Itu Mobilitas Sosial?
Mobilitas sosial menggambarkan dinamika kelas-kelas sosial di masyarakat. Secara umum, pengertian mobilitas adalah pergerakan individu-individu di masyarakat untuk naik atau turun level status sosial-ekonominya.
Jadi, mobilitas sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menggapai kondisi sosial-ekonomi yang lebih baik atau lebih buruk dari fase sebelumnya.
Dalam rumusan lainnya, pengertian mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Dengan demikian, mobilitas sosial menggambarkan perubahan kedudukan (status sosial) individu atau kelompok, baik menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari sebelumnya. Perubahan itu juga bisa hanya berupa pergantian peran tanpa disertai perubahan kedudukan.
Dalam sosiologi, mobilitas sosial biasanya dikaitkan dengan perubahan kapasitas ekonomi (kekayaan) dan status sosial individu dan keluarganya.
Contohnya, mobilitas sosial dianggap terjadi pada orang yang lahir dari keluarga miskin, tetapi kemudian menjadi penjabat ataupun pengusaha sukses yang kaya raya.
Namun, mobilitas sosial juga bisa dihubungkan dengan perubahan pada kualitas kesehatan, pendidikan, serta lain sebagainya, yang dialami individu atau kelompok.
Apa Itu Perubahan Sosial?
Banyak ahli sosiologi mencurahkan perhatiannya terhadap kajian perubahan sosial. Nanang Martono dalam buku Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial (2012) menuliskan, perubahan sosial telah menjadi inti studi dalam sosiologi sejak Abad ke-14.
Menurut Nanang, sosok yang bisa dianggap pertama kali memperkenalkan konsep perubahan sosial adalah Ibnu Khaldun, salah satu pemikir muslim abad pertengahan yang memiliki pengaruh besar.
Perubahan sosial bisa dikatakan sebagai fenomena yang akan selalu terjadi sepanjang masa karena masyarakat bakal terus bergerak, berkembang, dan berubah.
Dalam studi sosiologi, perubahan sosial dianggap tidak hanya menyentuh aspek sosial, melainkan juga budaya, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
Perubahan sosial dapat berlangsung dalam bentuk transformasi budaya dan perilaku masyarakat, institusi sosial, hingga struktur dan sistem sosial.
Maka dari itu, rumusan paling umum untuk pengertian perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial suatu masyarakat, termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku.
John J. Macionis dalam bukunya, Sociology (2008:631) menjelaskan perubahan sosial punya empat karakteristik yang utama, yakni:
- Bisa terjadi sepanjang waktu;
- Bisa terjadi karena disengaja, tapi sering kali berlangsung tanpa direncanakan;
- Bisa memantik kontroversi;
- Sejumlah perubahan bisa berpengaruh lebih besar daripada perubahan lain.
Karena perubahan sosial bisa berlangsung terus menerus, sering kali ia luput dari perhatian orang kebanyakan. Ia kerap dianggap proses kehidupan yang biasa sekalipun membawa pengaruh besar.
Perbedaan Mobilitas Sosial dan Perubahan Sosial
Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat jelas perbedaan antara mobilitas sosial dengan perubahan sosial. Kedua istilah tersebut, meskipun sama-sama menunjukkan fenomena perubahan dalam masyarakat, terjadi pada level yang berbeda.
Perbedaan kedua istilah itu bisa dicermati dalam perincian berikut ini:
1. Perubahan sosial terjadi pada saat nilai, norma, pola tingkah laku hingga struktur sosial di masyarakat berubah, sehingga memengaruhi kehidupan individu atau kelompok secara umum.
Dengan demikian, perubahan sosial berkaitan dengan berubahnya beragam aspek dalam kehidupan masyarakat sebagai suatu kesatuan.
2. Mobilitas sosial terjadi saat status (kedudukan) individu atau kelompok dalam suatu masyarakat berubah, yang umumnya berupa pergerakan naik ke level lebih tinggi atau turun ke level lebih rendah.
Artinya, mobilitas sosial hanya berhubungan dengan perubahan status sosial individu atau kelompok tertentu, dan tidak mencakup semua bagian dalam masyarakat secara keseluruhan.
Editor: Iswara N Raditya