Menuju konten utama

9 Penyebab Pusar Bau dan Cara Membersihkannya dengan Mudah

Artikel berikut ini akan menjelaskan tentang beberapa penyebab pusar bau beserta cara membersihkan pusar bau tersebut.

9 Penyebab Pusar Bau dan Cara Membersihkannya dengan Mudah
Ilustrasi Membersihkan Pusar. foto/istockphoto

tirto.id - Jangan remehkan bila pusar Anda berbau tidak sedap. Selain bisa menimbulkan ketidaknyamanan, pusar bau juga bisa jadi indikasi adanya gangguan kesehatan.

Pusar yang bentuknya seperti cekungan ini, memang sering luput dari perhatian, salah satunya dari rutinitas kebersihan tubuh sehari-hari. Padahal, cekungan kecil ini bisa jadi tempat bersembunyi jamur dan bakteri.

Jika pusar sudah berbau, maka ini adalah pertanda untuk segera membersihkan bagian dari tubuh tersebut. Bila tidak mengindahkannya, maka bisa saja Anda menanggung akibat buruk di kemudian hari.

Lantas, apa sebenarnya penyebab pusar bau?

Penyebab Pusar Bau

Ada sejumlah alasan kenapa lubang pusar bau. Salah satu alasan yang sering menjadi penyebab utama kenapa pusar bau adalah kotoran yang menumpuk di lubang pusar.

Ketika kotoran menumpuk, maka ini akan menjadi sarang paling nyaman bagi bakteri dan jamur yang mengeluarkan bau. Namun, selain perihal kebersihan, kenapa pusar bau, ternyata juga disebabkan oleh beberapa hal lainnya.

Berikut ini sejumlah penyebab kenapa lubang pusar bau, sebagaimana dirangkum dari Prevention, Health, dan Healthline:

1. Infeksi jamur

Pertumbuhan jamur bernama Candida secara berlebihan, dapat menyebabkan infeksi jamur yang membuat pusar jadi berbau tidak sedap.

Anda perlu tahu bahwa seperti layaknya kulit, pusar memiliki jamur alami yang biasanya tidak akan menimbulkan masalah. Tetapi jika jamur tersebut tumbuh berlebihan di bagian yang sering tertutup dan tidak kena cahaya, maka rentan menyebabkan infeksi.

Bila tidak pernah membersihkan pusar, sering mengenakan pakaian dalam ketat, dan sering berkeringat saat cuaca panas, maka akan rentan terkena infeksi jamur pada pusar. Orang dengan psoriasis dan diabetes juga lebih rentan terhadap infeksi jamur kulit.

2. Kista urachal

Pusar berbau tidak sedap juga bisa menjadi indikasi adanya kista urachal. Kista urachal terbentuk ketika urachus-area yang menghubungkan kandung kemih dan pusar pada janin yang sedang berkembang tidak hilang setelah lahir.

Sisa jaringan dan cairan urachus tersebut dapat membentuk kista di antara kandung kemih dan pusar. Sebagian orang tidak akan mengalami gejala atau komplikasi dari kista uretra. Tetapi jika kista terinfeksi, air seni dapat mulai mengalir ke pusar, menyebabkan keluarnya cairan dan bau busuk.

3. Kista epidermoid dan kista pilar

Kista epidermoid adalah benjolan yang ada pada lapisan atas kulit, salah satunya kulit pusar. Sementara kista pilar ada di dekat folikel rambut. Kedua kista ini mengandung sel di dalam membran.

Sel-sel ini memproduksi dan mengeluarkan lumpur keratin yang kental. Jika salah satu kista menjadi besar dan pecah, cairan yang keluar akan menjadi tebal, berwarna kuning dan berbau busuk.

4. Kista sebasea

Kista sebasea ini jarang terjadi dibandingkan kista epidermoid dan kista pilar.

Kista sebasea berasal dari kelenjar sebasea. Kelenjar ini biasanya menghasilkan sebum, yaitu campuran lipid seperti lilin dan berminyak yang berfungsi untuk melumasi dan melindungi kulit, salah satunya kulit pusar.

Kista sebasea yang terisi dengan sebum dapat menyebabkan infeksi, sehingga bisa menyebabkan bau tidak sedap di sekitar pusar yang terkena kista sebasea ini.

5. Infeksi bakteri

Pusar yang berbau tidak sedap, mungkin saja berbau seperti belerang, bisa menjadi indikasi adanya infeksi bakteri. Tidak mencuci pusar secara rutin dan secara benar dapat membuat bakteri tumbuh di lipatan yang lembab.

Bakteri dapat menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis, impetigo, dan infeksi stafilokokus (staph). Staph adalah salah satu bakteri yang paling umum hidup di pusar Anda.

6. Batu pusar

Pusar bau juga bisa disebabkan oleh batu pusar. Batu pusar adalah massa seperti batu yang langka dan ada di pusar. Batu pusar ini terbuat dari sebum (minyak) dan keratin (protein kulit). Batu ini juga dikenal sebagai omphalolith atau umbilith.

Batu pusar ini biasanya terlihat berwarna hitam kecoklatan. Warna ini terbentuk dari pigmen kulit yang disebut melanin, ketika sebum dan keratin menumpuk dan mengeras di dalam pusar.

Batu pusar dapat mengeluarkan bau busuk jika terinfeksi.

7. Ada benda asing di pusar

Bau pusar yang tidak sedap bisa jadi karena di lubang pusar ada benda asing. Benda asing itu bisa jadi adalah serat celana dalam atau serat dari pakaian Anda yang tertinggal.

Jenis serat yang paling mungkin menyebabkan bau adalah katun, karena katun menghasilkan panas dan tidak mengeluarkannya. Sehingga bila serat dari katun itu terkena keringat terus menerus, dan Anda luput membersihkannya karena ukurannya sangat kecil, maka kondisi tersebut sangat mungkin untuk menyebabkan infeksi dan akhirnya pusar bisa berbau.

8. Luka akibat tindik pusar

Luka akibat tindik pusar atau akibat hal lain bisa menimbulkan infeksi. infeksi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan pusar berbau tidak sedap.

Luka akibat tindak pusar juga bisa menimbulkan kista, dan bila kista tersebut berkembang di sekitar tindikan, maka ini dapat menyebabkan peradangan atau infeksi yang bisa menimbulkan bau busuk.

9. Tidak pernah membersihkan pusar.

Pusar adalah bagian dari kulit yang bentuknya cekung dan dan ada banyak lipatan di situ. Karena letak cekungannya agak tersembunyi, banyak yang luput membersihkan pusar, terutama saat mandi.

Akibatnya, lipatan-lipatan kecil di pusar dapat mengumpulkan bakteri, sel kulit mati, keringat, dan kotoran. Penumpukan bakteri dan keringat itu dapat menyebabkan bau tidak sedap karena bakteri memecah protein dalam keringat.

Penelitian membuktikan, hampir 300 jenis bakteri hidup di pusar manusia.

Cara Membersihkan Pusar Bau

Nah, agar pusar tidak berbau, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara paling mudah untuk menghilangkan bau di pusar adalah dengan mencegah bakteri dan kotoran terkumpul di pusar dengan membersihkan pusar setiap hari.

Bagaimana cara yang benar untuk membersihkan pusar? Berikut ini adalah cara-cara membersihkan pusar bau yang mudah, sederhana, dan bisa dilakukan sendiri setiap hari di rumah:

  • Taruh sedikit sabun antibakteri di atas kain lap atau waslap saat mandi.
  • Letakkan jari telunjuk di bawah waslap.
  • Dengan waslap itu, bersihkan bagian dalam pusar Anda dengan lembut.
  • Setelah selesai membilas tubuh, dan sudah keluar dari kamar mandi, keringkan pusar dengan handuk hingga benar-benar kering.
  • Ingat, jangan biarkan pusar basah terus-menerus, karena ini bisa jadi tempat subur bagi pertumbuhan bakteri.
  • Setelah itu, usapkan krim atau lotion khusus untuk kulit secukupnya di dalam atau di sekitar pusar Anda. Jangan sampai terlalu banyak menggunakan lotion, karena ini dapat menjadi lahan yang subur bagi jamur dan bakteri untuk bertumbuh.
  • Jika memiliki tindik di pusar, jagalah agar tetap bersih dan kering. Bersihkan tindik pusar dengan cara membasahi kain lap dengan campuran sabun antimikroba dan air. Lalu usap secara lembut, dan bersihkan daerah sekitar tindikan secara teratur.

Baca juga artikel terkait PUSAR atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - GWS
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno