tirto.id - Infeksi pada tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu disebabkan oleh bakteri dan virus. Masing-masing memiliki ciri dan gejala masing-masing, demikian juga penanganan dan pengobatannya.
WebMD melaporkan, infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus sekilas nampak sama. Berikut hal yang bisa menyebarkan infeksi bakteri dan infeksi virus:
- Batuk atau bersin.
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, terutama lewat ciuman dan hubungan seksual.
- Kontak langsung dengan benda-benda terkontaminasi, makanan, dan air.
- Kontak langsung dengan binatang, bahan-bahn makanan, dan serangga (khususnya lalat dan kutu).
Selain itu, kedua jenis infeksi tersebut masing-masing bisa menimbulkan penyakit ringan, sedang dan berat. Dua-duanya sama-sama tidak kasat mata, dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.
Bakteri memiliki struktur kompleks, bersel satu, dilapisi dengan dinding pelapis kaku, dan selaput karet tipis yang mengelilingi cairan dalam sel. Bakteri dapat mereproduksi diri sendiri.
Di sisi lain, bakteri dapat bertahan dalam cuaca yang ekstrim, sangat dingin maupun sangat panas, dalam jangka waktu yang lama di limbah radioaktif hingga tubuh manusia.
Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, malahan membantu pencernaan manusia, menghancurkan mikorba dan melawan penyakit, dan menyediakan nutrisi penting. Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia kurang dari 1 persen.
Bakteri tersebut disebut bakteri patogen. Sedangkan, virus adalah parasit, yang membutuhkan sel hidup atau jaringan untuk terus tumbuh.
Virus dapat menginvasi sel dalam tubuh manusia dan menggunakan komponen dalam sel untuk tumbuh dan berkembang biak. Beberapa virus bahkan membunuh sel induk sebagai bagian dari fungsi bertahan hidup.
Infeksi Bakteria vs Infeksi Virus
Infeksi bakteri umumnya menular dari orang ke orang lewat kontak fisik langsung ataupun lewat benda yang terkontaminasi. Beberapa contoh infeksi bakteri di antaranya, radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, keracunan makanan karena bakteri, gonorhea atau katalan, tuberculosis, meningitis, selulit, dan tetanus.
Pada infeksi virus, penyebarannya juga sama seperti bakteri. Infeksi yang disebabkan virus di antaranya, flu, demam, gastroenteritis, cacar air, campak, meningitis virus, HIV, kutil, hepatitis, virus Zika, dan virus west nile.
Mayo Clinic menyebut, pada beberapa kasus, seperti meningitis atau demam atau perut kembung misalnya, dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Perlu diagnosa medis lanjutan untuk mengecek apakah penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri atau virus, sebab terkadang gejala yang ditunjukkan juga sama persis.
Pada radang tenggorokan misalnya, jika dahak berwarna hijau atau kuning, kemungkinan infeksi disebabkan oleh bakteri, namun hal tersebut belum cukup kuat bagi tenaga medis untuk memutuskan jenis pengobatannya.
Jika sakit tenggorokan berlangsung sangat lama, kemungkinan besar ada bakteri yang menginfeksi tenggorokan, dan dokter akan meresepkan antibiotik.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri biasanya diatasi dengan pemberian dosis antibiotik, sedangkan untuk infeksi virus tidak membutuhkan antibiotik, melainkan pengobatan lainnya yang bersifat meringankan gejala sakit, demikian Healthy Me PA melansir.
Penyembuhan virus tidak dilakukan dengan cara menghancurkannya sebagaimana penyembuhan infeksi bakteri, melainkan menghambat pertumbuhannya dalam sel tubuh. Vaksinasi merupakan cara efektif untuk mencegah persebaran virus.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Alexander Haryanto