tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan virus Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia pada Senin (6/1/2025) dan seluruhnya melibatkan anak-anak.
Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan kehadiran HMPV. Menurutnya, HMPV merupakan virus yang sudah lama dan sifatnya mirip flu.
Berbeda dengan COVID-19 yang melanda Indonesia pada 2020, yang merupakan virus baru. Sistem imunitas yang sudah mengenal virus HMPV akan mampu merespons dengan baik.
“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Budi Gunadi di laman Kemenkes, Senin (6/1/2025).
Kendati demikian, Budi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan kehadiran HMPV. Ia meminta masyarakat untuk bisa mengikuti protokol kesehatan 3M seperti semasa COVID19 lalu, sebagai upaya pencegahan HMPV.
“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” tutur Budi Gunadi.
Apa Saja Fakta-Fakta Virus HMPV: Gejala, dan Cara Penularan
Berikut ini sejumlah fakta-fakta virus HMPV, beserta gejala, cara penularan, hingga pencegahan:
1. Masker Bisa Mencegah Penularan HMPV
Mirip dengan COVID-19, pencegahan penularan virus HMPV bisa dengan menggunakan masker. Penularan virus HMPV dapat terjadi melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi.Kemenkes meminta masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir. Lalu menutup mulut maupun hidung saat batuk atau bersin, serta tetap menjaga jarak dari orang yang sedang sakit.
“Salah satu cara pencegahannya adalah menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat ramai," kata dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, dilansir dari Antara, Selasa (7/1/2025).
"Saling mengingatkan tentang protokol kesehatan, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan melaporkan ke petugas kesehatan jika ada kasus yang mencurigakan," tambahnya.
2. Gejala-Gejala HMPV
Virus HMPV memiliki sejumlah gejala yang mirip flu. Beberapa gejala tersebut seperti di antaranya: batuk kering atau berdahak, pilek atau hidung tersumbat, demam ringan hingga tinggi.Lalu sakit tenggorokan, sesak napas, mudah lelah, kehilangan nafsu makan. Pada kasus yang tergolong lebih serius, virus HMPV dapat menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis.
3. HMPV Bukan Virus Baru
HMPV bukan merupakan virus baru dan diklaim telah ditemukan di dunia sejak 2001 silam. Menurut beberapa peneliti, HMPV bahkan diperkirakan sudah ada lebih lama hingga sekitar 60 tahun lalu.Sebelum merebak seperti sekarang, HMPV diakui tak sepopuler virus dengan gejala sejenis lain, seperti influenza, COVID19, dan sebagainya.
“Gambaran klinisnya sangat sulit dibedakan dari penyakit virus lainnya, dan kami tidak melakukan tes HMPV sesering yang kami lakukan pada COVID-19, influenza, atau virus pernapasan,” kata profesor penyakit menular anak di Vanderbilt University Medical Center, Dr. Howard, dilansir dari New York Times, Rabu (8/1/2025).
“Jadi sebagian besar infeksi hilang tidak terdeteksi, dan termasuk di antara penyakit pernapasan umum lainnya,” tambah dia.
4. Rentan Menjangkit Lansia dan Anak-anak
Virus HMPV disebutkan lebih mudah menjangkit orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Klaim itu seperti dinyatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC China)."Anak-anak, populasi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang tua rentan. Mereka lebih mungkin terinfeksi bersama virus pernapasan lainnya," kata pihak CDC dilansir dari Antara, pada Senin (6/1/2025).
5. Cegah dengan Vaksin
Saat ini belum ada vaksin khusus untuk mencegah penyebaran HMPV. Namun, sebagai alternatif, masyarakat bisa memanfaatkan vaksin lain yang berkaitan dengan saluran pernapasan. Seperti misalnya, vaksin influenza tahunan, vaksin pneumokokus, vaksin DPT (komponen pertusis), vaksin COVID-19 dan booster-nyaPemberian vaksin yang berkaitan dengan saluran pernapasan itu, bisa jadi upaya untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, vaksin lain tersebut juga bisa mengantisipasi risiko komplikasi yang mungkin akan memperparah HMPV itu sendiri.
"Mengurangi beban sistem pernapasan dari infeksi lain, mencegah ko-infeksi (infeksi bersamaan) yang bisa memperburuk kondisi, dan membantu membedakan diagnosis karena gejala yang mirip," kata Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, dikutip dari Antara.
Panduan vaksinasi di luar HMPV juga telah dikeluarkan secara resmi oleh otoritas kesehatan di China atau CDC China. Vaksin lebih ditekankan bagi mereka yang rentan seperti anak-anak, orang tua, pasien penyakit kronis lain, atau ibu hamil.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra