tirto.id - China melaporkan adanya wabah baru virus HMPV sejak 16 Desember 2024. Ciri-ciri wabah ini mirip dengan COVID-19 yang melumpuhkan dunia di akhir tahun 2019 hingga 2023 lalu.
HMPV (Human Metapneumovirus) adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan, terutama pada anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Peneliti pertama kali mengethaui virus ini pada tahun 2001 di Belanda yaitu Bernadette G. van den Hoogen dan para koleganya.
Virus ini mirip virus Respiratori Syncytial Virus (RSV) yang juga sama-sama menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Karena sama-sama menyerang saluran pernapasan, banyak yang menganggap jika HMPV menyerupai COVID-19.
Meskipun ada beberapa kesamaan dalam gejala, ada juga perbedaan signifikan dalam hal penyebab, dampak, dan cara penularannya.
Gejala dan Penularan Virus HMPV
Gejala yang ditimbulkan jika terjangkit virus HMPV mirip influenza biasa, seperti pilek, hidung tersumbat dan demam. Berikut gejala-gejala yang ditimbulkan dari pasien HMPV:
- Batuk
- Demam
- Hidung berair atau tersumbat.
- Sakit tenggorokan.
- Asma
- Sesak napas (dispnea)
- Ruam
Penyebaran virus HMPV pun mirip dengan COVID-19, yaitu dari percikan batuk dan bersin. Penularan virus HMPV bisa dari:
- Sekresi dari batuk dan bersin
- Kontak pribadi yang dekat (misalnya: bersentuhan, berjabat tangan, dll.)
- Menyentuh benda yang ada virusnya lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata
Vaksin dan Pengobatan Virus HMPV
Saat ini belum ada vaksin khusus atau pengobatan antivirus untuk HMPV. Perawatan yang dapat dilakukan bersifat simptomatik atau hanya mengobati gejala yang timbul. Misalnya pemberian obat penurun panas, penambahan cairan agar tetap terhidrasi, dan pemakaian oksigen untuk pasien dengan sesak napas.
Namun para peneliti sedang menguji coba anti virus HPMV. Diharapkan, dalam beberapa waktu kedepan, para peneliti akan mampu menciptakan vaksin HPMV seperti penemuan vaksin COVID-19 beberapa waktu yang lalu.
H1N1 Juga Menjadi Wabah di China
Selain HPMV, virus H1N1 juga tampaknya merebak di China. Beberapa pemberitaan media tentang kasus H1N1 di China viral dan membuat publik was was. H1N1 adalah jenis virus influenza A yang menyerang babi, juga disebut sebagai flu babi.
Flu Babi sendiri sudah menjadi pandemi sejak 2009 lalu karena kasusnya ditemukan tidak hanya di Cina, tetapi juga di negara-negara lain di dunia. Kasus flu yang menyerang babi dan kemudian menular ke manusia ini diperkirakan telah menyebabkan kematian 200.000 orang.
Beruntungnya, jenis flu ini sudah ditemukan obatnya dan dimasukkan dalam vaksin influenza yang sebaiknya diulang setiap satu tahun sekali.
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra