Menuju konten utama

Dinas KPKP DKJ Belum Temukan Kasus Flu Babi Afrika di Jakarta

Berdasarkan data Dinas KPKP DKJ, tidak ada peternakan babi di Jakarta dan hanya tinggal tempat pemotongan babi di daerah Kapuk.

Dinas KPKP DKJ Belum Temukan Kasus Flu Babi Afrika di Jakarta
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

tirto.id - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Pemerintah Provinsi Jakarta, Suharini Eliawari, menyebutkan Dinas KPKP Jakarta belum menemukan kasus flu babi hingga Rabu (18/12/2024). Hal ini dinyatakan usai kasus virus Demam Babi Afrika alias African Swine Fever (ASF) ditemukan di Tanah Air.

Eliawati pun menekankan, Demam Babi Afrika tidak menular kepada manusia.

"ASF merupakan penyakit yang hanya berdampak pada babi, tidak menular ke manusia atau tidak bersifat zoonosis. Sedangkan, Flu Babi hingga saat ini belum ada laporan kejadian di DKI Jakarta," ucapnya kepada awak media, Rabu (18/12/2024).

Eliawati menyatakan, tidak ada populasi ternak babi yang dipelihara di Jakarta. Berdasarkan catatan Dinas KPKP Jakarta, hanya ada ternak babi yang akan segera dipotong di Rumah Pemotohan Hewan (RPH) Babi di Kapuk, Jakarta Barat.

Eliawati menambahkan, Dinas KPKP Jakarta telah melakukan sejumlah upaya selama ini untuk mengendalikan penyakit pada babi. Salah satunya adalah menerapkan pengendalian lalu lintas babi sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya di dalam Wilayah NKRI.

"[Lalu], melaksanakan surveilans penyakit di tempat penampungan RPH Babi di Kapuk, menerapkan hygiene dan sanitasi, dan melaksanakan pemeriksaan ante dan post mortem di RPH Babi di Kapuk," ucap Eliawati.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan pemerintah berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk pengentasan Virus Demam Babi atau ASF yang tengah mewabah di wilayah Papua.

Zulhas mengatakan, pembentukan satgas ini diharapkan dapat segera mempercepat penanganan untuk mengurangi penyebaran penyakit tersebut. Satgas tersebut direncanakan akan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

“Makanya kita akan lagi bikin Satgas. Nanti ada Badan Karantina, Wamendagri, ada BNPB, ada Mentan. Sebelum ada tim, Satgas harus melakukan sesuai tugas yang bidang masing-masing untuk kerja cepat, menanggulanginya,” ujar Zulhas di Gedung BPPT 1, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Zulhas menjelaskan, selain Papua, virus tersebut juga mewabah di Bali. Namun, dia menekankan pemerintah telah menuntaskan kasus virus demam babi di wilayah tersebut. Lebih spesifik, Zulhas menyebut adapun wilayah Papua yang tercemar virus ini antara lain Nabire dan Tabika.

Kemudian, mantan Menteri Perdagangan RI ini pun menjelaskan virus ini bukan menular pada manusia, melainkan pada hewan ternak sehingga menyebabkan kematian. Akibatnya, Zulhas mengatakan hal tersebut mendatangkan kerugian bagi para peternak.

Namun, Zulhas belum bisa merinci berapa estimasi total kerugian yang dialami oleh para peternak akibat virus ini. Ketua Umum Partai PAN ini juga belum bisa memastikan kapan pembentukan satgas itu akan rampung.

Baca juga artikel terkait FLU BABI AFRIKA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher