tirto.id - Pemerintah secara resmi telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada masyarakat yang memenuhi syarat.
Nantinya vaksin yang akan digunakan dan diberikan gratis kepada masyarakat adalah vaksin Sinovac produksi Sinovac Biotech China Beijing, Cina. Vaksin ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi pandemi Covid-19.
Hingga saat ini memang belum ada kepastian kapan vaksin Sinovac bisa mulai didistribusikan dan disuntikkan kepada masyarakat karena masih menunggu izin edar dari BPOM.
Mengenal Sinovac, Perusahaan Penghasil Vaksin Corona
Vaksin Sinovac diproduksi di Sinovac Biotech China Beijing, Cina. Sinovac Biotech Ltd. adalah perusahaan biofarmasi yang berbasis di Cina yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi dari penyakit menular manusia.
Perusahaan vaksin ini berawal dari tahun 1993, CEO Weidong Yin dan tim di Tangshan Yian Biological Engineering Co. Ltd. terlibat dalam penelitian awal yang mengarah pada keberhasilan pengembangan vaksin hepatitis A pada tahun 1999.
Vaksin hepatitis A non-aktif adalah vaksi pertama yang dikembangkan oleh para ilmuwan Cina di perusahaan tersebut. Selama dua dekade terakhir, perusahaan telah mengembangkan dan mengomersialkan enam vaksin yang digunakan manusia dan satu vaksin hewan.
Sinovac juga terlibat dalam pengembangan vaksin H1N1 pada tahun 2009.
Indonesia sudah bekerja sama dengan Sinovac dalam uji klinis fase 3 kandidat vaksinnya, dengan tes dilakukan terhadap 1.620 relawan di kota Bandung, Jawa Barat, sejak Agustus. Pemerintah juga mempertimbangkan kemitraan dengan dua produsen obat China lainnya, Sinopharm dan CanSino Biologics.
Efek Samping Vaksin Sinovac
Vaksin diklaim aman dan ampuh sejak dari proses pengembangannya, sehingga memiliki manfaat yang jauh lebih besar daripada efek samping yang ditimbulkan.
Menurut Dokter Dirga Sakti Rambe Spesialis Penyakit Dalam video yang diunggah di laman Satgas Covid-19, vaksin juga memiliki efek samping sama seperti produk medis lainnya.
Berdasarkan penelitian, 95 persen efek samping dari vaksin bersifat ringan. Beberapa efek samping vaksin di antaranya, seperti demam yang biasanya berlangsung paling lama 48 jam setelah divaksin.
Demam sebagai efek samping adalah tanda bahwa vaksin tersebut telah berhasil memicu sistem kekebalan tubuh kita.
Untuk menghilangkan demam sebagai efek samping vaksin, kita bisa mengonsumsi lebih banyak cairan, atau jika diperlukan bisa minum obat yang dibeli bebas di apotik, seperti paracetamol.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut hasil uji klinik tahap 3 vaksin Sinovac belum menemukan efek samping serius kepada pasien.
“Dari hasil inspeksi yang dilakukan, sejauh ini uji klinik telah dilaksanakan dengan baik. Belum ada KTD atau efek samping serius yang dialami oleh subjek uji klinik,” ungkap Kepala Badan POM Penny Lukito dalam keterangan, Kamis (19/11/2020).
BPOM terus memonitor proses uji vaksin Sinovac pada suntikan pertama dan suntikan kedua (14 hari setelah suntikan pertama) vaksin. Uji coba vaksin tersebut sudah diberikan kepada 1.620 relawan. BPOM akan menerbitkan izin jika tidak ada kendala dalam proses pengamatan usai suntikan kedua.
Apakah Vaksin Corona Sinovac Halal?
Vaksin Sinovac telah memenuhi syarat untuk mendapat label halal. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPOM Penny K Lukito. Aspek kehalalan vaksin, ujar Penny, telah diperiksa oleh MUI. MUI juga membahas soal fatwa vaksin COVID-19 dalam Musyawarah Nasional MUI yang digelar pada 25-27 November.
"Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Biofarma dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik," kata Penny dikutip Antara.
--------------------------------------------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH