Menuju konten utama

Wabah Virus Oropouche di Brasil Telan Korban, Apa Penyebabnya?

Wabah virus Oropouche di Brasil telan korban pertama di seluruh dunia. Apa itu virus Oropouche, gejala, cara penularan, dan penyebabnya?

Wabah Virus Oropouche di Brasil Telan Korban, Apa Penyebabnya?
Ilustrasi Nyamuk. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kementerian Kesehatan Brasil mengumumkan kasus pertama kematian akibat virus Oropouche di dunia. Apa itu virus Oropuche di Brasil, jumlah korban, penyebab, gejala, dan apakah mematikan?

Virus Oropouche adalah virus penyebab demam Oropouche yang belakangan ini menjadi wabah di Brasil. Sebelumnya, virus ini tidak dianggap sebagai virus berbahaya karena belum pernah menyebabkan kematian.

Sayangnya, baru-baru ini dilaporkan pasien meninggal akibat infeksi Oropouche. Mengutip Medical Express, jumlah korban meninggal akibat infeksi Oropouche 2024, di Brasil dan seluruh dunia, saat ini baru ada dua orang.

Kedua korban merupakan wanita berusia di bawah 30 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"(Korban) berusia di bawah 30 tahun, tanpa penyakit penyerta, tetapi memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan kasus demam berdarah yang parah," catat Kementerian Kesehatan Brasil dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis (25/7/2024).

Brasil mengalami peningkatan kasus infeksi Oropouche di tahun ini. Menurut data dari otoritas setempat, pada 2024, Brasil mencatat 7.236 kasus demam oropouche di 20 negara bagian.

Sebagian besar kasus penularan Oropouche terdapat di Amazonas dan Rondonia. Jumlah infeksi tahun ini meningkat tajam dari 2023 yang hanya terdapat 840 kasus.

Apa Itu Virus Oropouche?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Virus Oropopuche (OROV) adalah virus RNA untai tunggal tersegmentasi pemicu penyakit demam Oropouche.

OROV merupakan bagian dari genus Orthobunyavirus dari famili Peribunyaviridae. Virus ini banyak ditemukan di Amerika Tengah, Amerika Selatan, serta Karibia.

Virus Oropouche pertama kali terdeteksi pada tahun 1955. Penderita pertama Oropouche adalah seorang pekerja perkebunan hutan di sebuah desa di Trinidad dan Tobago bernama Vega de Oropouche.

Desa tersebut berlokasi di dekat Sungai Oropouche. Sejak saat itu, virus ini dinamai sebagai virus Oropouche.

Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC), selama 25 tahun terakhir, kasus Oropouche teridentifikasi di banyak negara di wilayah Amazon.

Negara-negara yang mengalami kasus Oropouche termasuk Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana Prancis, Panama, dan Peru. Pada 2014, virus ini juga terdeteksi pada seorang anak di Haiti.

Penyebab Penularan Virus Oropouche

Virus Oropouche penyebab demam Oropouche pada manusia menular lewat gigitan nyamuk. Jenis nyamuk yang bisa menularkan Oropouce ke manusia, adalah nyamuk penggigit (Culicoides paraensis).

Selain melalui nyamuk penggigit, virus Oropouche ditularkan lewat jenis nyamuk lainnya yang membawa virus OROV. Masih menurut CDC, sejauh ini belum ada bukti virus maupun penyakit Oropouche menular dari manusia ke manusia.

Saat ini belum ada vaksin Oropouche yang ditemukan untuk mencegah penularan virus. Cara efektif mencegah penularan virus Oropouche adalah dengan menghindari gigitan serangga, khususnya di wilayah-wilayah terdampak.

Cara menghindari gigitan nyamuk bisa dengan melakukan:

  • menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk;
  • menguras tempat penampungan air secara rutin;
  • menghindari tempat-tempat yang banyak nyamuk, seperti hutan, perkebunan, dan tempat lembab lainnya;
  • menggunakan pakaian panjang dan cerah saat bepergian;
  • mengurangi akses nyamuk ke rumah atau tempat tidur, seperti memasang kasa nyamuk atau penggunaan obat-obatan anti serangga;
  • menggunakan lotion atau semprotan anti nyamuk.

Gejala Infeksi Virus Oropouche

Gejala infeksi virus Oropouche mirip seperti demam berdarah. Penderita mungkin akan mengalami demam tinggi, menggigil, hingga nyeri otot.

Masih menurut CDC, gejala infeksi OROV akan muncul dalam 4 hingga 8 hari setelah gigitan nyamuk. Penderita akan mengalami gejala setidaknya selama tiga hingga enam hari.

Kebanyakan penderita demam Oropouche bisa sembuh dengan obat-obatan yang bersifat suportif. Pasalnya, saat ini belum ada obat maupun vaksin Oropouche yang ditemukan.

Obat-obatan yang diberikan kepada penderitanya biasanya digunakan untuk meringankan gejala, seperti obat demam, obat mual, hingga obat pusing. Berikut gejala infeksi virus Oropouche:

  • demam;
  • sakit kepala;
  • menggigil;
  • mual dan muntah;
  • nyeri otot;
  • sendi kaku;
  • kepekaan terhadap cahaya;
  • dalam kasus yang parah, penderita mengalami penyakit neuroinvasif seperti meningitis.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya