tirto.id - Dalam kudapan kali ini, Rachmadin Ismail berbincang dengan dr. Faisal Parlindungan, seorang dokter spesialis penyakit dalam yang fokus meneliti autoimun, dan Deanda Dewindaru, seorang penyintas penyakit autoimun yang juga aktif menyuarakan advokasi pasien. Percakapan ini mengupas tuntas tentang penyakit autoimun dan konsep baru "disabilitas tak tampak" (hidden disability).
Apa itu autoimun? Bagaimana tantangan diagnosis dan pengobatannya di Indonesia? Mengapa banyak pasien putus berobat (lost to follow up) hanya karena faktor akses transportasi? Tak hanya itu, kita juga membahas pengalaman Deanda sebagai survivor yang harus menghadapi stigma, kesulitan akses, hingga perjuangannya mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi agar penyakit kronis diakui sebagai disabilitas.
Lalu, apa itu disabilitas tak tampak? Bagaimana contoh penerapannya di Jepang dan Singapura? Dan apa yang sedang diinisiasi di Indonesia agar pasien autoimun bisa mendapatkan penanda khusus di transportasi umum? Simak obrolan lengkapnya, dan pahami mengapa penyakit kronis yang tak kasat mata tetap harus mendapat pengakuan dan perlindungan hukum.
#KUERI#Autoimun#HiddenDisability#DisabilitasTakTampak#PenyakitKronis#drFaisalParlindungan#DeandaDewindaru#AdvokasiPasien
Masuk tirto.id




































