Menuju konten utama

Pengertian Teks Editorial, Struktur, Ciri-Ciri, & Contohnya

Teks editorial atau tajuk rencana adalah artikel surat kabar yang berisi opini dan keberpihakan redaksi tentang suatu isu. Baca selengkapnya di artikel ini.

Pengertian Teks Editorial, Struktur, Ciri-Ciri, & Contohnya
Warga membaca koran di Papan Baca Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020). ANTARA FOTO/Maulana Surya/pd.

tirto.id - Tajuk rencana adalah artikel di surat kabar yang berisi opini atau pendapat dari redaksi terhadap peristiwa yang menjadi topik hangat di masyarakat. Teks tajuk rencana disebut juga dengan istilah teks editorial.

Editorial atau tajuk rencana ditulis berdasarkan sudut pandang resmi dari tim redaksi sebuah media massa. Sesuai pengertiannya, tajuk rencana membahas masalah atau informasi yang sedang hangat dibicarakan oleh khalayak.

Tujuan teks editorial adalah menunjukkan keberpihakan media massa terhadap suatu isu atau topik yang tengah hangat dibahas di kalangan masyarakat. Tajuk rencana juga bertujuan mengingatkan pembaca tentang pentingnya suatu isu.

Untuk memahami lebih dalam terkait teks tajuk rencana, Anda bisa menyimak sub-pembahasan di bawah ini.

Ciri-Ciri Teks Editorial

Kendati termasuk tulisan yang berisi opini, tajuk rencana tidak boleh dibikin secara sembarangan. Proses penulisannya harus dilengkapi dengan argumen logis, bukti, fakta, dan data. Berikut ciri-ciri teks editorial alias tajuk rencana:

  1. Topik yang dibahas dalam teks editorial merupakan bahasan yang sedang hangat di masyarakat.

  2. Bersifat sistematis dan logis.

  3. Bersifat aktual dan faktual.

  4. Opini atau pendapat yang disampaikan bersifat argumentatif logis.

  5. Menarik untuk dibaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Kaidah kebahasaan teks editorial melibatkan beberapa aspek penting, yakni adverbia frekuentatif dan modalitas, konjungsi, verba/kata kerja, dan modalitas. Berikut penjelasan kaidah kebahasaan tajuk rencana alias teks editorial:

1. Adverbia frekuentatif

Adverbia frekuentatif digunakan untuk mempertegas ekspresi kepastian dan meyakinkan pembaca. Contoh adverbia frekuentatif yakni selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, dan kerap.

2. Konjungsi

Konjungsi yang digunakan dalam teks editorial melibatkan konjungsi eksternal temporal, konjungsi internal penegasan, dan konjungsi kausalitas/sebab-akibat.

3. Verba/Kata Kerja

Verba dalam teks editorial dianalisis berdasarkan struktur klausa, bukan hanya tataran jenis kata semata. Jenis verba yang ada dalam teks ini adalah verba material, mental, dan relasional. Berikut penjelasan masing-masing:

  1. Verba material menekankan proses melakukan sesuatu.
  2. Verba mental menjelaskan proses dalam merasakan (persepsi, afeksi, kognisi).
  3. Verba relasional adalah proses untuk menjadi sesuatu, dengan tipe atributif dan identifikatif.

4. Modalitas

Modalitas dalam teks editorial menunjukkan sikap penulis terhadap suatu permasalahan (tesis).

Bentuk modalitas melibatkan kata-kata, seperti memang, niscaya, pasti, sungguh, sangat, tentu, tidak, bukan (untuk menyatakan kepastian), agaknya, barangkali, mungkin, rasanya, rupanya (untuk menyatakan kesangsian), semoga, mudah-mudahan (menyatakan keinginan), jangan (larangan), dan mustahil (keheranan).

Struktur Teks Editorial

Selain mengikuti kaidah kebahasaan, penyusunan teks tajuk rencana juga mesti menganut aturan terkait struktur. Setidaknya terdapat tiga struktur tajuk rencana, yaitu:

1. Pernyataan pendapat (Thesis statement)

Struktur teks editorial di bagian awal berisi pendapat atau opini penulis tentang masalah yang dibahas. Teks ini biasanya berada di awal teks sebagai pengantar topik yang akan dibahas dalam tajuk rencana.

2. Argumentasi (Arguments)

Bagian argumentasi dalam struktur teks editorial berisi fakta dan alasan atau opini tentang masalah yang terjadi. Sudut pandangnya berasal dari penulis—biasanya pimpinan redaksi—untuk memperkuat pernyataan dalam tesis.

Tujuan adanya argumentasi adalah meyakinkan pembaca sehingga mengikuti opini penulis. Argumentasi dapat berupa pernyataan umum, didukung dengan data hasil penelitian, pendapat para ahli, atau fakta dari referensi kredibel.

3. Pernyataan ulang suatu pendapat (Reiteration)

Bagian ini berisi penegasan kembali dari tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin terhadap pendapat yang ditulis. Dalam rangkaian struktur teks editorial, pernyataan ulang ini termasuk bagian penutup.

Jenis Teks Editorial

Secara umum, terdapat tiga jenis teks editorial, yakni:

1. Interpretative Editorial

Interpretative Editorial adalah tajuk rencana yang bertujuan menjelaskan isu dengan disertai fakta dan figur.

2. Controversial Editorial

Controversial Editorial adalah teks editorial yang bertujuan meyakinkan pembaca, atau dengan kata lain menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Jenis teks editorial ini biasanya berisi opini yang menjelaskan bahwa pendapat lain cenderung lebih buruk.

3. Explanatory Editorial

Explanatory Editorial merupakan teks editorial yang menyajikan masalah atau suatu isu, tanpa keberpihakan yang eksplisit. Tujuannya adalah membuat mata masyarakat dan menilai sendiri isu terkait

Contoh Teks Editorial

Berikut beberapa contoh teks editorial atau tajuk rencana:

1. "Editorial Tirto: Kami Bersama #GejayanMemanggil"

Contoh teks editorial dapat dilihat di situs Tirto Pada 24 September 2019, Tirto pernah menerbitkan teks tajuk rencana berjudul "Editorial Tirto: Kami Bersama #GejayanMemanggil".

Contoh teks editorial yang diterbitkan Tirto.id bisa dibaca di tautan ini.

2. "Editorial: Revisi UU KPK Cuma Hawa Nafsu Parpol, Tak Perlu Dituruti"

Pada awal Oktober, Indonesia pernah digemparkan dengan keputusan pemerintah yang ingin merevisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK). UU tersebut dinilai kontroversial. Kemudian, Tirto membuat editorial bertajuk "Editorial: Revisi UU KPK Cuma Hawa Nafsu Parpol, Tak Perlu Dituruti" yang terbit pada 7 Oktober 2019.

Contoh teks editorial tersebut bisa dibaca di tautan berikut.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yasinta Arum Rismawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yasinta Arum Rismawati
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Fadli Nasrudin