Menuju konten utama
Layanan Kesehatan SMK

Pengertian Tanda-tanda Vital dan Tujuan Pemeriksaan TTV

Apa itu tanda-tanda vital (ttv) dan tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital? Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Tanda-tanda Vital dan Tujuan Pemeriksaan TTV
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) merupakan langkah penting dalam proses perawatan medis. Namun, apa pengertian tanda-tanda vital dan apa tujuan pemeriksaannya?

Secara umum, pemeriksaan tanda vital adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengukur fungsi dasar tubuh manusia.

Salah satu alasan kenapa dikatakan tanda-tanda vital adalah karena prosedur ini memberi gambaran 'vital' atau sangat penting terkait kondisi kesehatan seseorang.

Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan untuk memantau kondisi pasien secara objektif. Tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital adalah untuk mengidentifikasi suhu tubuh pasien, memastikan tekanan darah pasien, hingga memeriksa frekuensi pernapasan.

Terkait kapan tanda vital dilakukan sangat bergantung pada kondisi pasien dan situasi medisnya. Namun, semakin serius kondisi pasien maka tenaga medis akan semakin sering memantau tanda-tanda vital pasien.

Umumnya, pasien dengan kondisi serius akan ditempatkan di unit perawatan intensif agar pemeriksaan tanda-tanda vital bisa dilakukan secara intens dan berkala.

Apa Itu Tanda-tanda Vital?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, memeriksa tanda-tanda vital adalah prosedur dasar dalam perawatan medis.

Menurut Amit Sapra, dkk. dalam Vital Sign Assesment (2023), tanda-tanda vital adalah pengukuran objektif dari fungsi fisiologis penting suatu makhluk hidup.

Kata 'vital' sendiri artinya sangat penting atau sangat perlu. Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan langkah pertama dalam evaluasi klinis apa pun dan sangat diperlukan hasilnya. Hal ini juga yang menjadi alasan kenapa dikatakan tanda-tanda vital.

Secara umum tanda-tanda vital terdiri dari suhu, denyut nadi, tekanan darah, dan laju pernapasan. Namun, ada satu parameter lagi yang juga diukur dalam pemeriksaan tanda-tanda vital, yaitu saturasi oksigen dalam darah.

Menurut John Hopkins Medicine, pemeriksaan tanda-tanda vital dapat membantu tenaga kesehatan mengevaluasi respons pasien terhadap perawatan.

Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi adanya masalah kesehatan yang lebih serius serta memeriksa kondisi pasien secara umum.

Tujuan Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

Tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital secara umum adalah memastikan kondisi pasien tetap baik dan menemukan adanya perubahan dalam tubuh pasien atau tidak.

Namun menurut Nurelah dan Mawardani dalam Dasar-Dasar Layanan Kesehatan (2022) secara spesifik tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital ada lima.

Kelima tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital itu termasuk mengidentifikasi suhu tubuh, hemodinamik, denyut nadi dan detak jantung, frekuensi pernapasan, dan saturasi oksigen.

Berikut penjelasan kelima tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital:

1. Mengidentifikasi suhu tubuh pasien

Mengidentifikasi suhu tubuh pasien adalah salah satu tujuan dari pengecekan tanda-tanda vital. Faktanya, pengukuran suhu tubuh merupakan komponen penting dari tanda-tanda vital.

Dikutip dari Healthline, hal ini karena perubahan suhu tubuh bisa mengindikasikan adanya infeksi atau gangguan termoregulasi dalam tubuh.

2. Mengkaji hemodinamik pasien

Tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital selanjutnya adalah mengkaji hemodinamik pasien. Hemodinamik pasien berkaitan dengan pemeriksaan tekanan darah dan denyut nadi.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi sirkulasi darah dalam tubuh. Tekanan darah dapat digunakan untuk menilai keadaan umum pasien. Pemeriksaan hemodinamik juga dapat membantu mendeteksi apakah pasien mengalami tanda-tanda syok atau gangguan sirkulasi.

3. Mengidentifikasi denyut nadi dan sistem kardiovaskular

Pemeriksaan denyut nadi dilakukan untuk mengetahui kondisi sistem kardiovaskular pasien. Hal ini karena denyut nadi menunjukkan frekuensi detak jantung per menit.

Pengukuran detak jantung ini membantu dokter memahami ritme jantung pasien dan seberapa kuat denyut nadinya.

4. Mengidentifikasi frekuensi pernapasan

Frekuensi pernapasan diukur dengan menghitung jumlah napas pasien setiap menit. Frekuensi pernapasan ini biasanya diukur ketika pasien sedang dalam kondisi istirahat atau rileks tanpa melakukan situasi apapun.

Perubahan dalam rekuensi pernapasan dapat mengindikasikan masalah pernapasan atau kegawatan pernapasan. Laju pernapasan bisa meningkat karena beberapa kondisi seperti demam, penyakit, atau keadaan medis lainnya.

5. Mengidentifikasi saturasi oksigen di dalam darah

Tujuan penting pemeriksaan tanda-tanda vital lainnya adalah mengidentifikasi saturasi oksigen dalam darah.

Pengukuran saturasi oksigen berguna untuk mengidentifikasi seberapa baik oksigen disalurkan ke jaringan tubuh. Langkah ini penting untuk mengevaluasi fungsi paru-paru dan sirkulasi darah.

Baca juga artikel terkait MATERI LAYANAN KESEHATAN KELAS 10 SEMESTER 1 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno