Menuju konten utama

Ketahui Penyebab Demam pada Ibu Hamil dan 5 Cara Mengatasinya

Cara mengatasi demam pada ibu hamil di antaranya teteplah terhidrasi hingga berpakaian dengan nyaman.

Ketahui Penyebab Demam pada Ibu Hamil dan 5 Cara Mengatasinya
Ilustrasi ibu hamil pusing. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Demam dan menggigil pada ibu hamil bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penyakit umum hingga penyakit serius. Adapun beberapa penyebab demam dan menggigil pada ibu hamil, di antaranya Infeksi saluran kemih (ISK), flu biasa, listeria, dan aborsi septik.

Dikutip dari laman Baby Center, demam merupakan respons normal terhadap infeksi. Demam biasanya ditandai dengan suhu lebih dari 100,4 derajat Fahrenheit atau 38 derajat Celcius.

Demam bisa menyerang siapa pun, termasuk perempuan hamil. Kendati begitu, perempuan hamil lebih rentan terhadap semua penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang tertekan dan 10 kali lebih mungkin tertular listeriosis daripada populasi umum.

Cara sederhana untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan demam, yaitu rutin mencuci tangan, hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, sudah vaksin flu, dan sudah vaksin COVID-19.

Penyebab Demam pada Ibu Hamil

Menurut laman Parents.com, jika perempuan hamil mengalami demam dan menggigil ia mungkin mengalami salah satu dari gangguan umum atau gangguan serius. Kendati begitu, jika perempuan hamil sedang demam sebaiknya ia segera menghubungi dokter.

Pasalnya, demam bisa menimbulkan risiko bagi perempuan hamil dan bayinya, terutama jika ia hamil kurang dari 37 minggu atau pada trimester pertama.

1. Penyebab umum demam dan menggigil pada ibu hamil

a. Infeksi saluran kemih (ISK)

Sebanyak 10 persen perempuan hamil berpotensi mengalami ISK selama masa kehamilan mereka. Sistem saluran kemih sendiri, meliputi uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal.

ISK terjadi ketika bakteri masuk ke dalam sistem ini dan berkembang biak. Sejumlah besar ISK sebaiknya segera diobati dengan antibiotik dan banyak minum carian. Jika tidak segera diobati, ISK akan menjalar ke ginjal dan menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk persalinan prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, dan sepsis.

b. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas, meliputi sinus, saluran hidung, faring, dan laring. Kendati begitu, infeksi saluran pernapasan atas tidak seserius flu dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Gejala infeksi saluran pernapasan biasanya berlangsung dari 3 hingga 14 hari. Kendati begitu, bila ibu hamil masih menderita infeksi saluran pernapasan lebih dari jangka waktu tersebut, sebaiknya segera menghubungi dokter. Lantaran, jika demikian maka ibu hamil berpotensi memiliki infeksi yang lebih serius, seperti sinusitis, bronkitis, radang tenggorokan, atau pneumonia.

c. Influenza

Influenza merupakan kondisi ketika seseorang mengalami demam atau menggigil bersama dengan gejala lainnya, seperti nyeri tubuh, flu, atau batuk.

Orang hamil memiliki risiko yang tinggi menderita influenza karena sistem kekebalan tubuh mereka ditekan. Sehingga, bila ibu hamil menderita influenza sebaiknya segera menemui dokter.

d. Virus gastrointestinal (GI)

Diare dan muntah bisa disebabkan oleh virus gastrointestinal. Diare dan muntah yang disebabkan oleh virus tersebut dapat berakibat serius karena dehidrasi bisa menyebabkan kontraksi, persalinan prematur, dan efek samping potensial lainnya, seperti hipotensi, pusing, lemas, pingsan.

Bahkan pada kasus yang parah bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Sebagian besar kasus virus ini akan sembuh dengan sendirinya, tetapi cairan seperti air dan gatorade bisa membantu meredakan penyakit diare dan muntah dari virus gastrointestinal.

2. Penyebab serius demam dan menggigil pada ibu hamil

a. Listeria

Listeria atau listeriosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Orang-orang yang berisiko menderita listeria, yaitu orang hamil, bayi baru lahir, dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala awal listeria, termasuk demam, nyeri otot, mual, dan diare. Gejala ini bisa terjadi beberapa hari atau bahkan dua bulan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

b. Korioamnionitis

Korioamnionitis merupakan infeksi bakteri pada selaput yang mengelilingi janin (korion dan amnion) dan cairan ketuban ini bisa menyebabkan berkeringat, detak jantung yang cepat, rahim yang lunak, dan keputihan yang tidak biasa.

Bila korioamnionitis parah atau tidak diobati, ibu hamil dapat mengalami infeksi pada daerah panggul dan perut, endometritis, dan pembekuan darah. Selain itu, bayi mereka dapat mengalami komplikasi termasuk sepsis, meningitis, dan masalah pernapasan.

c. Penyakit kelima (Parvovirus B19)

Penyakit kelima merupakan penyakit anak yang umum terjadi pada masa kanak-kanak, sehingga tidak sedikit orang dewasa yang sudah kebal terhadap penyakit ini. Gejala umum pada orang dewasa, yaitu nyeri sendi dan pegal-pegal yang berlangsung selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Walau jarang terjadi, tapi 5% dari semua orang hamil telah terinfeksi parvovirus B19 bisa mengalami keguguran dan anemia berat pada bayi. Sebaiknya, ibu hamil segera menghubungi penyedia layanan kesehatan bila melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus ini.

d. Aborsi septik

Aborsi septi merupakan kondisi ketika rahim dan isinya terinfeksi akibat keguguran atau aborsi yang dilakukan dengan pembedahan atau perawatan medis. Gejala aborsi septik, meliputi demam tinggi, menggigil, sakit atau kram perut yang parah, pendarahan dan keluarnya cairan dari vagina, serta sakit punggung.

Bila kondisi ini tidak segera ditangani, syok septik yang berpotensi fatal terjadi, yaitu tekanan darah rendah, suhu tubuh rendah, urin sedikit, dan gangguan pernapasan.

Cara Mengatasi Demam pada Ibu Hamil

Inilah cara alami mengatasi demam dan menggigil pada ibu hamil, dilansir dari laman Mom Junction.

1. Tetap terhidrasi

Guna mengatasi demam pada perempuan hamil, sebaiknya ia tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan. Cairan itu, seperti jus segar buatan sendiri dan air kelapa.

Manfaatnya, agar tubuh bisa mengelola demam dengan lebih baik. Selain itu, ibu hamil juga bisa minum air hangat bila mengalami demam disertai hidung tersumbat.

2. Berpakaian dengan nyaman

Sebaiknya, ibu hamil menggunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang ringan. Dengan berpakaian dengan nyaman maka bisa memberikan ventilasi yang cocok untuk tubuh ibu hamil.

3. Makan sehat

Saat sedang menggigil dan demam ibu hamil sebaiknya, mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, konsumsi makanan yang dimasak secara higienis dan seimbang.

Kemudian, konsumsi makanan dalam porsi kecil dan rutin. Jadi, hindari mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus.

4. Berkumur

Jika ibu hamil sedang flu, sebaiknya berkumur dengan air garam hangat supaya bisa menenangkan tenggorokan yang teriritasi. Cara ini juga dapat membuat ibu hamil merasa lebih baik dan membuatnya lebih mudah untuk menoleransi demam.

5. Berada di ruangan yang sejuk

Jika demam dan menggigil, ibu hamil disarankan untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan berventilasi baik. Ibu hamil disarankan untuk menggunakan AC karena bisa membuatnya merasa kedinginan.

Maka itu, sebaiknya perempuan hamil menjaga agar ruangan tetap sejuk dengan bantuan kipas angin meja atau langit-langit.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Nur Hidayah Perwitasari