Menuju konten utama

Pengertian Konfigurasi Elektron Gas Mulia dan Cara Menentukannya

Gas mulia sendiri merupakan unsur-unsur yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi.

Pengertian Konfigurasi Elektron Gas Mulia dan Cara Menentukannya
Illustrasi kimia. foto/i-stockphoto

tirto.id - Ikatan kimia terjadi karena adanya gaya tarik-menarik yang kuat antara atom-atom di dalam suatu molekul atau senyawa. Elektron memiliki peran penting dalam pembentukan ikatan kimia.

Atom-atom yang berikatan dan membentuk molekul atau senyawa, perlu melibatkan elektron dalam mencapai kestabilannya, di mana dalam hal ini yang berperan adalah elektron valensi.

Gilbert N. Lewis (1916), dalam E-Book Kimia SMA/MA kelas X, mengemukakan bahwa unsur-unsur atom gas mulia sulit bereaksi dengan atom lainnya. Hal ini disebabkan karena keunikan konfigurasi elektronnya.

Berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia, Lewis memberikan gagasan mengenai cara suatu atom berikatan atau bersenyawa dengan aton lain. Gas mulia sendiri merupakan unsur-unsur yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi, di mana terdiri dari He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon).

Pengertian Konfigurasi Elektron

Menurut E-book Cerdas Belajar Kimia, konfigurasi elektron merupakan cara penyusunan elektron dalam suatu atom. Konfigurasi elektron dari atom-atom yang berikatan tersebut berubah menyerupai konfigurasi elektron atom-atom gas mulia.

Konfigurasi elektron atom-atom gas mulia dikatan stabil, karena elektron valensi pada gas mulia adalah 8 (kecuali He=2).

Dilansir dari E-book Kimia SMA/MA Kelas X, kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil gas mulia (elektron valensi 8) disebut sebagai hukum oktet, sedangkan kecenderungan mencapai konfigurasi stabil gas mulia (elektron valensi 2) disebut hukum duplet.

Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron atom gas mulia dengan cara melepaskan elektron, menerima atau menangkap elektron, dan menggunakan pasangan elektron bersama-sama.

Penulisan konfigurasi elektron berdasarkan jumlah elektron dalam setiap kulitnya (K,L,M,N). Akan tetapi cara tersebut hanya dapat digunakan untuk atom-atom yang terletak pada golongan I A - VIII A. Selanjutnya, konfigurasi elektron dapat dituliskan berdasarkan jumlah elektron dalam subkulit (s,p,d,f).

Aturan Penulisan Konfigurasi Elektron

E-book Cerdas Belajar Kimia juga menyebutkan, dalam penulisan konfigurasi elektron terdapat aturan yang disebut sebagai aturan Aufbau.

Menurut aturan ini, elektron secara bertahap menempati orbital dimulai dari yang paling rendah. Setelahnya, elektron menempati orbital yang satu tingkat lebih tinggi, dan seterusnya sampai semua elektron dalam atom menempati orbitalnya.

Berdasarkan jumlah energi yang dimiliki setiap orbital, urutan pengisian orbital oleh elektron adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10 7p6.

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia. Berikut konfigurasi elektron gas mulia, seperti ditulis pada E-book Cerdas Belajar Kimia:

2He = 1s2

10Ne = 1s2 2s2 2p6

18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

54Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6

86Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

Konfigurasi elektron gas mulia digunakan untuk menyederhanakan atau meringkas konfigurasi elektron unsur yang lain. Misalnya konfigurasi elektron atom Mn adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5, jika disederhanakan dapat ditulis 25Mn [Ar] 4s2 3d5 atau 25Mn [Ar] 3d5 4s2.

Baca juga artikel terkait KONFIGURASI ELEKTRON atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Dipna Videlia Putsanra