Menuju konten utama

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli, Syarat dan Jenisnya

Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang berhubungan timbal balik satu sama lain dalam sebuah struktur sesuai dengan pola yang telah matang.

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli, Syarat dan Jenisnya
Panitia memasak dan membagikan menu tradisional “ kuah beulangong” (kari kambing dan sapi) pada tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Lambhuk Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Minggu (14/1). Menu kuah beulangong yang dimasak secara gotong royong selain untuk disantap bersama dan disajikan untuk tamu undangan juga dibagikan kepada seluruh kepala keluarga, anak yatim dan fakir miskin. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nz/18.

tirto.id - Manusia adalah makhluk sosial yang sejatinya selalu memiliki naluri untuk hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan lebih dekat satu sama lain.

Terdapat dua hal yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok, yakni hasrat manusia untuk bersatu dengan manusia lain, dan hasrat untuk bersatu dengan situasi alam di sekitarnya.

Kelompok sosial merupakan kelompok manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi. Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah anggota dari kelompok tersebut.

Adanya kesamaan faktor-faktor sosial seperti persamaan nasib, kepentingan, tujuan, bahkan musuh akan membuat mereka bertambah erat.

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli

Berikut merupakan pengertian kelompok sosial menurut para ahli, seperti dikutip e-modul Sosiologi Pembelajaran SMA Kelas X (2020):

  1. Soerjono Soekanto mendefinisikan kelompok sosial sebagai himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan dan mereka saling mempengaruhi secara timbal balik.
  2. Robert K Merton menyatakan bahwa kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.
  3. Paul B Horton, kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).
  4. Mac Iver dan Charles H Page menyatakan bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama.
Jadi dapat dikatakan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang berhubungan timbal balik satu sama lain dalam sebuah struktur sesuai dengan pola yang telah matang.

Selanjutnya, Baron dan Byrne mengungkapkan syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial, yakni sebagai berikut:

  • Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
  • Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang lain.
  • Stabil, hubungan yang terjadi bisa bertahan dalam hitungan minggu,bulan, atau bahkan tahun.
  • Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
  • Struktur, setiap anggota memiliki perannya masing-masing.
  • Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.

Jenis-Jenis Kelompok Sosial

Jenis kelompok sosial terbagi menjadi kelompok sosial teratur dan kelompok sosial tidak teratur, seperti dikutip dalam e-modulSosiologi Kelas XI (2019).

Kelompok sosial teratur terdiri dari berbagai macam, di antaranya :

  1. Kelompok primer, yakni kelompok yang merujuk pada keompok kecil yang bersifat intim, asosiasi dengan bertatap muka, dan kerja sama, sehingga hubungan kelompok ini lebih erat.
  2. Kelompok sekunder, yakni kelompok yang merujuk pada sebuah kelompok formal imersonal yang memiliki sedikit kedekatan sosial karena memiliki hubungan yang tidak langsung dan kurang bersifat kekeluargaan.
  3. Kelompok dalam (In-group), merupakan bentuk kesadaran seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok, misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku.
  4. Kelompok luar (out-group), dalam kelompok ini seseorang dapat merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok.
  5. Kelompok formal, adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya.
  6. Kelompok informal, dalam kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati.
  7. Paguyuban, hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekeluargaan, rukun tetangga, dan lain-lain.
  8. Patembayan, adalah kelompok sosial yang lahir untuk jangka waktu pendek dan bersifat imajiner, misalnya kelompok pedangan di pasar A.
  9. Membership group, merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
  10. Reference group, ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
  11. Kelompok okupasional, adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.
  12. Kelompok volOnter, yakni orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat.

Jenis kedua dari kelompok sosial yakni kelompok sosial tidak teratur, seperti kerumunan sosial, publik, dan massa.

  1. Kerumunan sosial adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap.
  2. Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng, contohnya surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya.
  3. Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di perkotaan.

Baca juga artikel terkait KELOMPOK SOSIAL atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Maria Ulfa