Menuju konten utama

Pengertian Arkeologi, Manfaat, dan Contohnya di Indonesia

Arkeologi merupakan salah satu cabang ilmu antropologi yang berfokus pada kehidupan zaman kuno. Artikel ini akan membahas pengertian dan manfaat arkeologi.

Pengertian Arkeologi, Manfaat, dan Contohnya di Indonesia
Sejumlah petugas Balai Arkeologi Yogyakarta mengamati tumpukan batu candi di Candi Tibayan, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.

tirto.id - Arkeologi merupakan salah satu cabang ilmu antropologi. Dalam hal ini, ilmu antropologi terbagi lagi menjadi dua cabang, yakni antropologi biologi dan budaya.

Arkeologi termasuk dalam cabang antropologi budaya, seperti halnya prasejarah, etnolinguistik dan etnologi. Secara keseluruhan, arkeologi memberikan pandangan holistik terhadap manusia melalui pemeriksaan aspek-aspek sejarah, fisik, budaya, dan linguistik.

Arkeologi tidak hanya memeriksa artefak dan benda-benda peninggalan sejarah. Analisisnya juga mencakup terkait warisan budaya setelah manusia mengenal bahasa tulis. Sumber arkeologi yang relevan meliputi prasasti, artefak, serta struktur bangunan, seperti megalih, candi, dan istana.

Untuk memahami tentang arkeologi, simak penjelasan berikut mengenai apa itu ilmu arkeologi, manfaat arkeologi, serta contoh arkeologi di Indonesia.

Pengertian Arkeologi Menurut Para Ahli

Berdasarkan buku pengantar antropologi berjudul Antropologi SMA Kelas XI (2021) yang ditulis Okta Hadi Nurcahyono, arkeologi berasal dari kata archaeo, 'kuno', dan logos, 'ilmu'. Dengan demikian dapat diartikan bahwa arkeologi adalah ilmu tentang kehidupan zaman kuno.

Selaras dengan hal tersebut, secara etimologis, arkeologi mengacu pada ilmu yang mempelajari sistem kebudayaan manusia pada masa silam melalui pemeriksaan sistematis atas benda prasejarah.

Ada juga pengertian arkeologi menurut para ahli, di antaranya:

1. Grahame Clark

Pengertian arkeologi menurut Grahame Clark adalah bentuk kajian sistematik terhadap benda purba dengan tujuan membentuk narasi sejarah. Leonard Cottrell melengkapi definisi tersebut dengan merinci bahwa arkeologi membentuk sebuah cerita mengenai manusia berdasarkan peninggalan seperti alat, monumen, rangka manusia, dan inovasi masa lalu.

2. Paul Bahn

Menurut Paul Bahn, arkeologi adalah studi sistematis masa lalu berdasarkan budaya material dengan tujuan membongkar, menjelaskan, dan mengklasifikasikan peninggalan budaya.

3. Nik Hassan Suhaimi Nik Abd. Rahman

Nik Hassan Suhaimi Nik Abd. Rahman menggambarkan arkeologi sebagai disiplin ilmu yang membentuk kembali sejarah budaya, cara hidup dan proses budaya masyarakat.

4. Walter Taylor

Walter Taylor menekankan bahwa arkeologi bukanlah sejarah atau antropologi, melainkan disiplin ilmu tersendiri yang memiliki metode dan teknik tertentu untuk mengumpulkan informasi tentang budaya.

Manfaat Arkeologi

Salah satu manfaat arkeologi adalah memberikan wawasan mendalam terhadap sejarah manusia, terutama dalam konteks kebudayaan dan kehidupan sosial. Selain itu, manfaat arkeologi juga mencakup pemahaman berharga mengenai kehidupan berkelompok pada masa lampau, yang memengaruhi realitas kehidupan saat ini, serta membentuk landasan untuk masa depan.

Arkeologi membantu mengidentifikasi awal mula sebuah peradaban, menentukan masa ketika peradaban itu berkembang, serta merinci signifikansinya terhadap aspek-aspek kehidupan dan kebudayaan.

Pemahaman terhadap arkeologi diperlukan sebagai fondasi pengetahuan tentang perubahan yang terjadi dalam konteks sosial-budaya. Hal itu mencakup dimensi fisik dan non-fisik, serta pola-pola yang memengaruhi perubahan tersebut.

Pembahasan arkeologi tidak hanya berkutat pada fakta sejarah yang ditemukan. Ilmu arkeologi memungkinkan arkeolog untuk menginterpretasi bukti-bukti tersebut, kemudian merumuskan hipotesis tentang peristiwa-peristiwa di masa lalu. Hipotesis tersebut dapat diterapkan pada konteks kehidupan masa kini dan masa depan.

Apa Tujuan dari Arkeologi?

Tujuan arkeologi mencakup berbagai aspek yang masih kerap menjadi bahan perdebatan panjang. Beberapa tujuan utama arkeologi, antara lain:

1. Rekam jejak sejarah kebudayaan

Arkeologi bertujuan merinci dan merekam secara akurat sejarah kebudayaan manusia dari masa lalu.

2. Pemahaman terhadap perilaku manusia

Arkeologi berusaha memahami perilaku manusia pada periode sejarah dan proses perubahan budaya yang terjadi.

3. Penelusuran asal-usul kehidupan manusia

Arkeologi berupaya menelusuri asal-usul kehidupan manusia dengan mempelajari artefak dan struktur bersejarah.

4. Studi mendalam terhadap budaya manusia

Arkeologi bertujuan melakukan studi mendalam terhadap berbagai aspek budaya manusia, terutama pada rentang waktu sebelum dan sesudah perkembangan tulisan.

5. Kontribusi pengetahuan sejarah

Arkeologi bertujuan memberikan kontribusi terhadap pengetahuan sejarah dengan menambahkan informasi baru dan memperluas pemahaman mengenai sumber-sumber sejarah.

Dengan demikian, arkeologi memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendalami sejarah dan budaya manusia dari masa lampau, memberikan wawasan yang berharga bagi pemahaman masyarakat secara lebih luas.

Contoh Arkeologi di Indonesia

Indonesia memperlihatkan beragam situs arkeologi yang menawarkan potensi penelitian yang menarik. Beberapa contoh arkeologi di Indonesia antara lain:

1. Candi Borobudur

Salah satu situs arkeologi paling terkenal di Indonesia adalah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan kompleks candi Buddha terbesar di dunia dan merupakan warisan budaya dunia UNESCO.

2. Candi Prambanan

Situs arkeologi lainnya yang ikonik adalah Candi Prambanan, juga terletak di Jawa Tengah. Candi ini merupakan kompleks candi Hindu yang megah dan juga diakui sebagai warisan dunia UNESCO.

3. Situs Sangiran

Situs Sangiran di Jawa Tengah merupakan situs arkeologi penting yang menjadi tempat penemuan fosil manusia purba, termasuk Homo erectus. Situs ini memberikan wawasan mendalam tentang evolusi manusia di wilayah ini.

4. Situs Gunung Padang

Situs Gunung Padang, berlokasi di Cianjur, Jawa Barat, menjadi fokus penelitian arkeologi karena diduga memiliki struktur piramida yang ditemukan di lokasi ini. Situs ini menjadi bahan perdebatan dan penelitian tentang sejarah prasejarah Indonesia.

5. Situs Liang Bua

Situs Liang Bua terletak di Pulau Flores dan terkenal karena penemuan fosil Homo floresiensis atau "manusia hobbit." Penemuan ini mengubah pemahaman tentang keragaman manusia purba di wilayah Asia Tenggara.

Baca juga artikel terkait ANTROPOLOGI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin