tirto.id - Peradaban adalah seluruh hasil budidaya manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Contoh peradaban ini mencakup hal-hal fisik (bangunan dan jalan) maupun non-fisik (nilai-nilai dan tatanan).
Perlu diketahui bahwa masyarakat yang maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki peradaban yang tinggi. Ciri-ciri peradaban dan karakteristiknya memperjelas serta membedakannya dengan kebudayaan.
Setiap masyarakat pada dasarnya memiliki peradabannya sendiri, salah satunya ditandai dengan kehidupan yang nyaman. Bukan hanya itu, peradaban juga memiliki wujud berupa moral, norma, etika, dan estetik.
Arti Peradaban
Pengertian peradaban dan contohnya perlu diketahui sebagai bahan pembelajaran antropologi. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, apa itu peradaban dalam studi yang mempelajari umat manusia?
Dikutip dari buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi oleh Gunsu Nurmansyah dkk (2012:100-101), peradaban adalah bagian dari kebudayaan.
Dalam bahasa Belanda, peradaban disebut “bescahaving” dan dalam bahasa Inggris disebut “civilization”. Sedangkan, dalam bahasa Jerman “Die Zivilsation”. Asal kata “civilization” dalam bahasa latin adalah “civilis” yang berarti sipil, berhubungan dengan kata “civis” (penduduk) dan “civitas” (kota).
Secara bahasa, peradaban artinya penduduk yang memiliki kemajuan dan lebih baik. Masyarakat pemilik kebudayaan tersebut sudah pasti memiliki peradaban yang tinggi.
Sementara menurut Arnold Toynbee dalam buku The Disintegrations of Civilization (1965:1355), peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi.
Pengertian lain menyebutkan, peradaban adalah seluruh hasil budi daya manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan baik fisik (bangunan, jalan) maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan).
Antropolog Koentjaraningrat mengatakan, peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah seperti seni. Masyarakat yang telah maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki peradaban yang tinggi.
Istilah peradaban dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu kebudayaan mencapai puncak perkembangannya, unsur-unsur budaya bersifat halus, indah, tinggi, sopan, dan luhur.
Ciri-Ciri Peradaban
Secara harfiah, peradaban berasal dari kata “adab” yang berarti akhlak, yaitu kesopanan budi pekerti. Peradaban merupakan tahapan kebudayaan tertentu yang bercirikan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain.
Setiap masyarakat memiliki peradabannya sendiri dan ditandai dengan kehidupan yang nyaman. Ciri-ciri peradaban membantu dalam membedakan peradaban dan kebudayaan. Adapun ciri-ciri kebudayaan secara umum sebagai berikut :
- Pembangunan kota baru dengan tata ruang baik dan indah.
- Sistem pemerintahan yang tertib (adanya hukum dan peraturan).
- Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Strata sosial yang kompleks dan bermacamnya perkerjaan (keahlian) masyarakat.
Wujud dan Contoh Peradaban
Terdapat empat wujud dan contoh peradaban, sebagaimana dikutip dari Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis (Yulia Siska, 2015). Dia mengadopsi pendapat Koentjaraningrat, berikut ini wujudnya.
1. Moral
Moral adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan kesusilaan dalam masyarakat, sementara mereka yang mengabaikannya termasuk demoralisasi. Contoh peradaban yang termasuk moral misalnya berbicara pelan dengan orang tua dan menghormati tetangga yang sakit.2. Norma
Norma adalah aturan, ukuran, atau pedoman untuk menentukan benar, salah, baik, dan buruk sesuatu. Sebagai contoh, Indonesia punya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur tentang kasus pidana tertentu.3. Etika
Etika merupakan nilai-nilai norma moral atau sopan santun dalam mengatur tingkah laku manusia. Contoh peradaban yang mencakup etika adalah berbahasa dengan baik dan sopan.4. Estetik
Estetik adalah keindahan yang mencakup kesatuan “unity”, keselarasan “balance”, dan kebaikan “contrast” dalam segala sesuatu. Contoh hal yang selaras ini misalnya aturan tentang keadilan, di mana semua orang wajib diperlakukan serupa demi kebaikan bersama.Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Yuda Prinada