Menuju konten utama

Pengemudi Merugi Rp17 Juta Per Tahun Akibat Macet

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pengemudi di AS mengalami kerugian sebesar 1.200 dolar AS per tahunnya. Kerugian tersebut dihitung lewat bahan bakar dan waktu yang terbuang akibat kemacetan.

Pengemudi Merugi Rp17 Juta Per Tahun Akibat Macet
Ilustrasi. Kemacetan di Tol Pejagan, arah pintu keluar Brebes Timur. Foto/Antara/Rosa Panggabean.

tirto.id - Kemacetan lalu-lintas telah menyebabkan pengemudi di Amerika Serikat mengalami kerugian. Mereka rata-rata merugi sebesar 1.200 dolar Amerika Serikat atau hampir Rp17 juta/tahun untuk bahan bakar dan waktu yang terbuang.

Kerugian paling banyak berada di Los Angeles, kota dengan kemacetan saat jam sibuk paling parah di dunia, menurut suatu studi INRIX yang dikeluarkan Kamis (23/2/2017).

INRIX yang berbasis di Kirkland, Washington, mengumpulkan dan menganalisis data lalu lintas yang dikumpulkan dari kendaraan dan infrastruktur jalan raya.

Dalam edisi terbarunya, perusahaan itu menyebutkan bahw laporan Catatan Lalu Lintas Global didasarkan pada data sebesar 500 Terabyte data dari 300 juta sumber.

Sementara menurut penelitian, Thailand adalah negara yang paling padat di dunia pada 2016, sedangkan Amerika Serikat memiliki lalu-lintas terburuk di antara negara-negara kaya dan maju. Adapun menurut catatan INRIX, lima dari 10 kota paling padat di dunia berada di Negeri Paman Sam itu.

Kemacetan lalu-lintas di Amerika Serikat bukan masalah baru, tetapi mungkin akan menjadi perhatian baru jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendorong program investasi infrastruktur skala besar seperti yang telah ia janjikan.

Bagi perusahaan pembuat mobil global, kemacetan lalu lintas parah ini telah menjadi perhatian. Beberapa kota besar bahkan sudah mulai membatasi akses kendaraan bermotor pribadi ke daerah pusat kota.

Penelitian INRIX membagi data dalam berbagai cara. Melalui suatu penghitungan, INRIX menyimpulkan, pengemudi di Los Angeles menghabiskan waktu puncak rata-rata 104 jam berkendara dalam lalu lintas padat selama 2016.

"Penelitian tersebut menempatkan Los Angeles di posisi teratas pada daftar kota-kota yang pengemudinya menghabiskan waktu terbanyak dalam lalu lintas padat," demikian yang dipaparkan hasil penelitian tersebut.

Namun dalam perhitungan yang berbeda, pengemudi di Moskow, Rusia, memiliki nasib terburuk dari keseluruhan waktu terjebak di kemacetan.

"Mereka menghabiskan 25,2 persen dari total waktu mengemudi mereka untuk berada di jalan yang padat, sementara pengendara di Los Angeles hanya menghabiskan 12,7 persen dari total waktu mengemudi mereka dalam lalu lintas padat," ungkap penelitian itu.

Sementara di Bogota, Kolombia, pengendaranya menghabiskan sebanyak 31,8 persen dari total waktu mengemudi mereka dalam kemacetan lalu lintas.

Bentang jalan raya terburuk di Amerika Serikat adalah New York City Cross Bronx Expressway, di mana untuk berkendara di jalan sepanjang 7,5 km itu menghabiskan rata-rata waktu 86 jam per tahun.

Mengutip dari Antara, setelah Los Angeles, INRIX mencantumkan New York, San Francisco, Atlanta dan Miami sebagai kota dengan lalu lintas yang paling tersendat di Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait KEMACETAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari