tirto.id - Penerimaan CPNS tahun 2018-2019 akan diprioritaskan pada tenaga di bidang pendidikan dan kesehatan, tenaga pendukung pembangunan infrastruktur, poros maritim, ketahanan energi, serta ketahanan pangan.
Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Asman Abnur. Menurutnya, proporsi yang difokuskan untuk jabatan-jabatan teknis dan spesialis, guna mendukung pembangunan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.
“Kita memerlukan spesialisasi keahlian, sehingga perencanaan dan usulan ASN baru harus difokuskan pada jabatan-jabatan spesifik sesuai core business instansi, arah pembangunan nasional/daerah, dan sasaran nawacita, sehingga dapat meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional,” ujarnya di Jakarta, dilansir dari menpan.go.id.
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Nasional kini mencapai 4,3 juta lebih. Proporsi terbesar selain guru adalah tenaga pelaksana/administrasi sebesar 1,6 juta atau sekitar 38 persen.
Guna mendukung terciptanya birokrasi berkelas dunia tahun 2024, menurut Menpan RB, pemerintah menyelenggarakan program strategis yang dimulai dari perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pengembangan kompetensi, hingga reformasi kesejahteraan.
Menteri Asman menyampaikan, dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi CPNS 2018 ini, harus berdasarkan 6 prinsip yakni kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari prartik KKN serta tidak dipungut biaya.
“Forum Konsultasi dan Validasi Usulan Kebutuhan PNS ini bertujuan untuk memastikan bahwa usulan Kebutuhan PNS pada Kementerian/Lembaga tahun 2018 sudah sesuai dengan arah pembangunan nasional dan kebutuhan organisasi sehingga tidak terjadi mismatch,“ imbuhnya.
Editor: Yantina Debora