tirto.id -
Persoalan ini muncul setelah banyak masyarakat mengeluh soal maskapai Lion Air memberikan aturan baru yaitu bagasi berbayar. Meskipun banyak dikeluhkan, kebijakan ini justru diikuti Maskapai Citilink yang mulai 8 Februari akan menerapkan kebijakan serupa.
Adanya kebijakan untuk mengkaji ulang membuat Managing Director of Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro akan merombak strategi. Ia menerangkan, jika kebijakan soal bagasi gratis dihilangkan. Maka Lion akan menyusun strategi bisnis baru soal pemasukan maskapai.
"Kita akan lebih fleksibel sabagai pengusaha. Kalau itu menjadi fiks (bagasi berbayar dilarang) kami akan buat strategi baru lagi untuk bisnis proses supaya dapet yang sustain," jelas dia usai rapat di Ruang Rapat Komisi V DPR RI.
Ia menjelaskan, jika kebijakan tersebut diubah maka Lion Air akan mengikuti kebijakan pemerintah. Meski ia belum tahu strategi baru apa yang akan diterapkan jika bagasi berbayar dilarang.
"Kalau kita itu sudah menjadi kebijakan dan sudah menjadi peraturan ya kita harus ikut dengan peraturan itu. Apa yang akan terjadinya kita belum tahu. Apakah ini kebijakan yang akan menjadi satu peraturan tetap atau akan jadi peraturan yang temporary," ujar dia.
Ketika ditanya, jika pemerintah menghapus kebijakan bagasi berbayar, apakah Lion Air akan memasukkan harga bagasi ke tiket, Putut mengaku pihaknya tidak akan melakukam strategi tersebut.
"Nggak tentu kami akan pakai formula baru lagi. Nanti belum tentu seperti itu," jelas dia.
Ia menjelaskan, jika kebijakan ini tidak berubah maka pihaknya sudah memiliki target. Diharapkan bagasi berbayar bisa menggenjot pendapatan diluar tarif sebesar 10 persen.
"Ini baru jalan seminggu kita belum bisa mengumpulkan satu eksak angka dan bilang berapa persen ini mendorong ke pendapatan kami. Kami tentunya akan mengevaluasi dalam sebulan. Ini kan baru satu minggu. Tapi harapannaya bisa lebih dari 10 persen," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari