Menuju konten utama

Pemerintah Ingin Integrasikan PeduliLindungi dengan Tawakkalna

Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna.

Pemerintah Ingin Integrasikan PeduliLindungi dengan Tawakkalna
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki bioskop di salah Satu Mall Kota Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (21/9/2021). ANTARA FOTO/Feny Selly/aww.

tirto.id - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan persiapan teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi.

Salah satu yang dibahas adalah skema akses data jemaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi agar dapat dibaca oleh otoritas Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Hadir dalam rapat, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, Chief Of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, dan Kepala Bidang pada Pusat Data dan Informasi Kemenkes. Hadir juga perwakilan Satgas Satu Data Vaksinasi Covid-19 PT Telkom dan Tim Siskohat Kemenag.

Nur Arifin menuturkan rapat bersama ini digelar sebagai lanjutan dari pertemuan pertama beberapa hari yang lalu guna memastikan kesiapan penyelenggaraan jika akses jemaah Indonesia untuk beribadah umrah sudah dibuka oleh Arab Saudi.

Kesiapan itu utamanya pada aspek akses data dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Sebab, teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi banyak memanfaatkan layanan sistem informasi.

“Alhamdulillah, hari ini kita sampai pada kesepakatan, Kemenkes setuju untuk membuka data pada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” terang Nur Arifin di Jakarta, Selasa (12/10/2021).

Kata Nur Arifin, Kemenkes akan menyediakan fasilitas website tertentu bagi publik untuk dapat mengakses data sertifikat vaksin dalam aplikasi PeduliLindungi saat QR Code dilakukan pemindaian.

Menurutnya, teknis pembukaan akses data ini akan ditindaklanjuti bersama antara Kemenkes dengan Kemenag.

Dalam rapat ini ada dua alternatif skema yang muncul. Pertama, alternatif QR Code dicetak manual dan dibawa masing-masing jemaah. Kedua, QR code dimasukkan dalam aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH) dan akan dicetak pada kartu identitas jemaah umrah.

Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat dilakukan pemindaian oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara.

"Dua skema ini akan pemerintah matangkan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jamaah dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi ini," tuturnya.

Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna.

Tawakkalna adalah aplikasi resmi pelacakan kontak yang dikembangkan Arab Saudi. Aplikasi ini digunakan untuk memverifikasi atau memberikan bukti status vaksinasi individu dan menunjukkan status infeksi.

Baca juga artikel terkait UMRAH 2021 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto