Menuju konten utama

Pemakzulan Donald Trump & Kenapa Tagar Impeached Trending Twitter

#Impeached dan #TrumpImpeachment trending world wide di Twitter

Pemakzulan Donald Trump & Kenapa Tagar Impeached Trending Twitter
Presiden Donald Trump berbicara pada rapat umum kampanye di Battle Creek, Mich., Rabu, 18 Desember 2019. Paul Sancya/AP

tirto.id - Tagar #Impeached dan #TrumpImpeachment trending world wide di Twitter menyusul proses pemaksulan Donald Trump oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Rabu (18/12/2019) malam.

Hingga Kamis (19/12/2019) pukul 14.15 WIB tercatat telah ada 110K Tweets tentang #Impeached dan 250K Tweets #TrumpImpeachment.

Sebagaimana diwartakan AP Newspemakzulan Trump dilakukan usai pada Rabu (18/12/2019) malam lembaga itu sepakat bahwa Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya menekan Pemerintah Ukraina serta menghalangi upaya dalam penyelidikan Kongres.

Ia menjadi presiden ketiga Amerika Serikat yang dimakzulkan dalam sejarah AS. Keputusan tersebut dicapai berdasarkan sidang pemungutan suara di DPR AS. Sebanyak 230 suara menagtakan "ya" berbanding 197 yang mengatakan "tidak" yang menganggap Trump menyalahgunakan kekuasaan.

Usai pemungutan suara ini, Senat AS akan melaksanakan sidang lanjutan pemakzulan Trump pada Januari 2020 mendatang.

Pada sesi pemungutan suara kedua pemakzulan Donald trump, sebanyak 229 anggota DPR AS sepakat Donald Trump telah menghalangi upaya Kongres dan 198 lainnya memilih "tidak sepakat" dengan tudingan soal menghalangi upaya Kongres.

Berdasarkan hasil pemungutan suara DPR AS, Partai Demokrat berhasil mengumpulkan suara untuk memakzulkan Trump atas dua artikel pelanggaran, yaitu penyalahgunaan kuasa dan upaya menghalangi Kongres.

Hasil keputusan itu akan menjadi dasar sidang pemakzulan Trump di Senat yang didominasi oleh Partai Republik. Sidang Senat AS pada bulan berikutnya akan memberi keputusan akhir soal pemakzulan Trump. Hasil dua sesi pemungutan suara itu telah melampaui batas suara minimal yang harus diperoleh untuk memakzulkan Trump, yaitu 216 suara "ya".

Oleh karena itu, Ketua DPR AS Nancy Pelosi langsung mengesahkan hasil dua sesi pemungutan suara, yang berlangsung pada Rabu malam itu. Ia lanjut mengumumkan sidang ditunda dan akan kembali dilanjutkan pada Kamis pagi pukul 09.00 waktu setempat.

Menganggapi hal itu, Donald Trump malah memuji persatuan Partai republik yang semua anggota DPRnya satu suara untuk menolak pemakzulan Trump, dikutip dari dari NBC News.

"Tidak merasa dimakzulkan. Negara ini melakukan lebih baik daripada sebelumnya, kami tidak melakukan kesalahan, dan kami memiliki dukungan luar biasa di Partai Republik seperti yang belum pernah kami miliki sebelumnya, "kata Trump di acara kampanye di Battle Creek, Michigan, Rabu (18/12/2019).

Trump mengatakan bahwa DPR asal Demokrat yang menyetujui pemakzulan Trump pada dasarnya berusaha untuk membatalkan puluhan juta suara warga AS yang pada 2016 lalu.

Dikutip dari Reuters, dalam 243 tahun sejarah AS, belum ada presiden yang dicopot dari jabatannya lewat pemakzulan. Pasalnya, pemakzulan presiden membutuhkan dua pertiga suara mayoritas dari 100 anggota Senat.

Artinya, pendukung pemakzulan Trump harus mengumpulkan 20 suara dari Partai Republik untuk bergabung dengan Partai Demokrat melawan Trump. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Partai Republik akan berbuat demikian.

Trump, yang mengincar untuk kembali terpilih dalam pemilihan presiden pada November 2020, menyebut proses sidang pemakzulan sebagai "upaya kudeta" Partai Demokrat yang ingin menggagalkan kemenangannya pada pemilu 2016.

Baca juga artikel terkait PEMAKZULAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Politik
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yantina Debora