Menuju konten utama

PDIP Buka Peluang Antasari Azhar Bergabung

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mempersilakan mantan Ketua KPK Antasari Azhar untuk bergabung dengan partainya.

PDIP Buka Peluang Antasari Azhar Bergabung
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (keempat kiri) dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (keempat kanan) beserta jajaran pengurus DPP PDIP membuka pentas wayang kulit dalam rangka HUT ke-44 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (28/1). Selain di Lenteng Agung, PDI Perjuangan juga menggelar pentas wayang di 17 titik wilayah Jabodetabek. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mempersilakan mantan Ketua KPK Antasari Azhar untuk bergabung dengan partainya.

"Tentu saja sebagai parpol kami membuka peluang bagi mereka yang ingin bergabung," katanya di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017), seperti dikutip dari Antara.

Keakraban Antasari Azhar dengan PDIP dapat terlihat saat dirinya menghadiri acara debat kedua calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, dan duduknya berada di kubu Ahok-Djarot yang diusung PDIP.

Hasto menambahkan jika Antasari Azhar ingin bergabung silakan membuat permohonan secara tertulis. "Pengajuan secara tertulis alasan kenapa bergabung dengan PDIP," katanya.

Sebelumnya, Hasto menyatakan Presiden Joko Widodo mengabulkan permohonan grasi Antasari Azhar melalui pertimbangan Mahkamah Agung (MA).

"Kalau pemberian grasi dianggap ada hubungan dan itu mempertimbangkan hukum dari MA, menurut saya ini tanggapan yang tidak tepat karena sekitarnya logika Bapak SBY itu dipakai tentu saja pemberian grasi terhadap Corby juga dimaknakan berbeda," katanya di sela-sela kegiatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menggunakan haknya pada Pilkada 2017 di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).

Ia menegaskan pemberian grasi itu ada aspek-aspek keadilan yang ditegakkan. "Sebagai seorang pemimpin seharusnya bisa mengedepankan hal-hal yang menyejukkan," katanya.

Karena itu, ia menilai tuduh menuduh saat ini kurang pas. "Apa yang dilakukan Antasari itu untuk mencari keadilan, kami tidak campur tangan," katanya.

Ia juga enggan menanggapi polemik mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait pernyataan eks Ketua KPK Antasari Azhar.

"Apa persoalan besar dari Pak SBY sehingga setiap ada persoalan dia selalu menyerang Bapak Jokowi. Ini yang membuat agak prihatin," katanya.

Baca juga artikel terkait PDI PERJUANGAN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri