Menuju konten utama
Jelang Ramadhan 2024

PBNU Desak Israel Buka Akses Masjid Al Aqsa saat Bulan Ramadhan

Gus Yahya mendesak otoritas Israel membuka akses ke Masjid Al Aqsa bagi umat Islam yang ingin beribadah selama bulan Ramadhan.

PBNU Desak Israel Buka Akses Masjid Al Aqsa saat Bulan Ramadhan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf bacakan hasil perundingan para pemuka agama dari seluruh dunia di konferensi R20 ISORA. (FOTO/Istimewa)

tirto.id -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mendesak otoritas Israel membuka akses ke Masjid Al Aqsa bagi umat Islam yang ingin beribadah selama bulan Ramadhan ini. Pria yang kerap disapa Gus Yahya memprotes penutupan akses yang telah berlangsung, beberapa waktu terakhir.
“Kami juga meminta meminta dengan sungguh-sungguh pada penguasa Israel untuk membuka akses Masjid Al Aqsa untuk beribadah selama Ramadhan ini, karena sudah beberapa waktu ini ditutup aksesnya dari umat Islam yang ingin beribadah ke sana,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).
Di sisi lain, Gus Yahya mengaku telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, termasuk pemerintah Indonesia melalui menteri luar negeri ihwal permasalahan di Palestina. Namun, dia menilai suara masyarakat internasional diabaikan oleh pihak yang terlibat.
“Kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung cenderung menjadi status quo, karena semua suara masyarakat internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat di dalam bencana Palestina ini,” ucap Gus Yahya.
Gus Yahya pun meminta komunitas internasional, termasuk pemerintah Indonesia, untuk terus mengambil inisiatif diplomatik internasional dan kebijakan-kebijakan yang tegas untuk membongkar kebekuan bencana yang sedang terjadi.
“Inisiatif berupa manuver-manuver diplomatik internasional, maupun tentu saja juga kebijakan-kebijakan yang decisive yang dilaksanakan secara deliberate secara sungguh-sungguh di lapangan untuk berupaya terus membongkar kebekuan bencana yang sekarang sedang berlangsung,” tutur Gus Yahya.
Selain itu, Gua Yahya meminta kepada aktor-aktor global untuk mengingat bahwa membiarkan kebrutalan yang terjadi di Palestina bisa memicu dinamika yang berbahaya bagi stabilitas dan keamanan global.
“Karena segala prinsip-prinsip hukum internasional dilanggar dan dengan ngotot dilindungi, dibiarkan untuk terus berlangsung dan bisa membuat putus asa seluruh masyarakat internasional atas tatanan internasional yang berdasarkan aturan-aturan yang sudah disepakati,” kata dia.
Gus Yahya juga mendesak aktor-aktor global untuk segera menghentikan kekejaman yang terjadi di Gaza dan Palestina serta kembali kepada konsensus internasional yang telah disepakati. Menurutnya, pengabaian terhadap konsensus ini dapat mengguncangkan keyakinan masyarakat internasional pada tatanan internasional yang berdasarkan aturan.
“Kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan atrocities (kekejaman), menghentikan malapetaka yang sekarang sedang berlangsung di Gaza dan Palestina dan kembali kepada hukum dan konsensus-konsensus internasional yang sudah ada,” pungkas Gus Yahya.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Maya Saputri