Menuju konten utama

Nur Rohman Diduga Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri

Pelaku bom bunuh diri yang terjadi di kawasan Markas Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa pagi, diduga dilakukan oleh Nur Rohman (31) warga Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Solo.

Nur Rohman Diduga Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri
Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016). Antara Foto/Maulana Surya.

tirto.id - Pelaku bom bunuh diri yang terjadi di kawasan Markas Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016) pagi, diduga dilakukan oleh Nur Rohman (31) warga Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Solo.

"Teror bom bunuh diri di depan Pos Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) itu, diduga dilakukan oleh Nur Rohman warga Sangkrah Solo," kata Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, di Solo, Selasa.

Menurut Kapolri, yang bersangkutan merupakan warga Solo diduga masuk kelompok Abu Musaf yang ditangkap di Bekasi. Pada waktu itu, dilakukan penangkapan sebelum pergantian tahun baru bersama Andika dan Ali, kemudian berkembang menjadi tujuh orang.

Namun, kata Kapolri, pelaku saat penangkapan bisa melarikan diri dan diduga membawa tiga bom.

Menurut Kapolri, apakah pelaku benar bernama Nur Rohman, untuk kepastiannya harus menunggu dari hasil tes DNA.

"Yang bersangkutan waktu penangkapan melarikan diri dengan membawa bom dan terakhir terdeteksi di wilayah Jatim, setelah itu cukup lama tidak terdeteksi lagi," katanya.

Oleh karena itu, aparat kepolisian telah kehilangan jejak gerak pelaku. Target yang dilakukan mereka yakni petugas kepolisian termasuk Polresta Surakarta.

"Polisi terakhir mendeteksi (yang bersangkutan) akan melakukan teror di Polresta Surakarta dan kantor polisi lainnya termasuk Polsek, tetapi belum tahu kapan dilakukan," katanya.

Kendati demikian, Kapolri meminta masyarakat tidak perlu resah karena polisi akan terus mengejar dan menangkap terduga teroris serta meningkatkan pengamanan saat perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Kita sudah melakukan antisipasi adanya kemungkinan yang dijadikan target pelaku teror," kata Kapolri.

Selain itu, Kapolri juga mengimbau kepada anggota Polri dimanapun bertugas di seluruh Indonesia selalu waspada di lingkungannya.

Menurut Kapolri untuk mengetahui siapa pelaku bom bunuh diri tersebut harus menunggu hasil tes DNA, kemungkinan dua hari lagi. Namun, bom bunuh diri ini, secara kasat mata telah dilakukan kroscek dengan identitas pelaku.

Baca juga artikel terkait HUKUM

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo