Menuju konten utama

NU & Muhammadiyah Bogor Sepakat Tak Ikuti Aksi 112

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Bogor, Rahmat Imron Hidayat menilai, Aksi 112 yang digagas Forum Umat Islam (FUI) sarat dengan kepentingan politik, karena sudah mendekati masa pemilihan di DKI Jakarta.

NU & Muhammadiyah Bogor Sepakat Tak Ikuti Aksi 112
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kiri) berbincang dengan Rois Aam PBNU Ma'ruf Amin (ketiga kanan) saat menghadiri Dialog Kebangsaan di Ponpes Annawawi, Tanara, Tangerang, Banten, Rabu (8/2). Acara tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi jajaran NU dengan Polri, sekaligus guna menguatkan visi kesatuan NKRI dalam kebinekaan. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman.

tirto.id - Organisasi Islam terbesar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah wilayah Bogor, Jawa Barat, menyatakan ketidaksertaan mereka dalam Aksi 112 (11 Februari 2017) di Jakarta dan memilih untuk tetap berada di Bogor, sebab Aksi tersebut sarat dengan kepentingan politik.

Ketua Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Nouval Ramdian, di Bogor, Jumat (10/2/2017), mengatakan, pihaknya lebih mengimbau seluruh warga Muhammadiyah untuk menggelar doa bersama dibandingkan ikut terlibat dalam aksi di Jakarta tersebut.

"Kami sudah mengimbau seluruh warga Muhammadiyah agar menggelar doa bersama di pondok pesantren dan masjid terdekat di rumah masing-masing," kata Nouval, seperti dikutip dari kantor berita Antara. "Warga Muhammadiyah di daerah juga diimbau untuk menjaga kondusifitas dan menahan diri tidak ikut berangkat ke Jakarta dalam aksi 112. Kita sepakat tidak ingin mengganggu ketertiban warga di Jakarta."

Ia mengatakan, imbauan ini sesuai dengan arahan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang disampaikan oleh Prof Haedar Nasir yang mengingatkan seluruh warga Muhammadiyah di daerah untuk menggelar doa bersama di wilayah masing-masing.

Senada dengan Nouval, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Bogor, Rahmat Imron Hidayat juga telah menginstruksikan seluruh kander Anshor, Banser serta para santri Nahdlatul Ulama agar tidak ikut dalam aksi turun ke Jakarta Sabtu (11/2) nanti.

Rahmat menilai, Aksi 112 yang digagas Forum Umat Islam (FUI) sarat dengan kepentingan politik, karena sudah mendekati masa pemilihan di DKI Jakarta.

"Jika penyampaian aspirasi sudah ditunggangi hal politik, ini sudah tidak sehat, dan ini yang kita khawatirkan. Jadi tidak perlu membuang energi kita hanya terkonsentrasi pada Pilkada DKI," katanya.

Hal ini sesuai dengan instruksi KH Ma'ruf Amin pada acara silaturahim dan halaqoh Kebangsaan di Banten yang dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kemarin. " [Ma'aruf] meminta seluruh warga NU agar tidak turun dalam aksi massa di Jakarta 112 nanti," kata Rahmat.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI Rizieq Shihab menegaskan, Aksi 112 tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Akan tetapi, mengingat situasi politik yang memanas membuat mereka mengubah konsep aksi dan lokasi kegiatan.

Rizieq yang juga Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan, aksi tersebut akan menjadi kegiatan zikir dan tausyiah nasional yang akan dilaksanakan di Masjid Istiqlal.

"Ini inisiatif ulama untuk menghindarkan hal-hal yang tidak bagus karena kita tahu juga pada hari tersebut kebetulan juga ada dua paslon [calon gubernur] yang kampanye terakhir," ujar Rizieq di Rumah Dinas Menkopolhukam.

Rizieq mengaku Aksi 112 tidak ingin terjebak dengan niat kampanye para paslon. Oleh sebab itu, mereka akan melakukan aksi di Masjid Istiqlal. Hal itu pun sudah disetujui para ulama.

Baca juga artikel terkait AKSI 112 atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Politik
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara