tirto.id - Racun mematikan bernama Novichok digunakan untuk menargetkan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota Salisbury, Inggris. Temuan pemerintah Inggris ini dikonfirmasi Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
OPCW, pengawas senjata kimia internasional, mengatakan timnya "mencatat bahwa bahan kimia beracun memiliki kemurnian tinggi. Yang terakhir ini disimpulkan dari hampir tidak adanya ketidakmurnian."
Inggris telah meminta rapat dengan dewan keamanan PBB untuk membahas temuan tersebut. Menlu Inggris Boris Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Tidak ada keraguan apa yang digunakan dan tidak ada penjelasan alternatif tentang siapa yang bertanggung jawab - hanya Rusia yang memiliki sarana, motif dan catatan.
"Kami sekarang akan bekerja tanpa lelah dengan mitra kami untuk membantu mengurangi penggunaan senjata-senjata semacam itu dan kami telah memanggil sesi dewan eksekutif OPCW Rabu depan untuk membahas langkah-langkah selanjutnya," kata menteri luar negeri itu. "Kremlin harus memberikan jawaban."
Skripal ditemukan ambruk di bangku taman di Salisbury, Wiltshire, pada 4 Maret. Seorang petugas polisi, Det Sgt Nick Bailey, yang berada di antara yang pertama di tempat kejadian, juga dibawa ke rumah sakit dan keluar pada 22 Maret.
Pada Kamis (12/4/2018), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menanggapi pernyataan OPCW terkait temuan Inggris soal racun Novichok ini.
Mengutip CNN, ia mengatakan Moskow "tidak akan mengambil kesimpulan apapun mengenai kasus Skripal; sampai para ahli Rusia diberikan akses ke para korban itu sendiri, serta bahan-bahan yang disebutkan dalam laporan ahli OPCW dan seluruh volume informasi yang tersedia; ke London.”
Sergei Skripal pindah ke Inggris dalam pertukaran intelijen pada tahun 2010 dan menetap di Salisbury. Yulia mengunjungi dari Rusia ketika mereka diracuni, dimungkinkan melalui kontaminasi dari pintu depannya.
Meskipun ada kekhawatiran awal bahwa mereka tidak akan bertahan hidup, Yulia Skripal keluar dari rumah sakit ke lokasi yang dirahasiakan awal pekan ini. Sementara itu, ayahnya dikatakan membaik dengan cepat.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh polisi Metropolitan atas namanya pada Rabu (11/4/2018), Yulia Skripal mengatakan dia tidak ingin mengambil tawaran layanan dari kedutaan Rusia di London.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari