tirto.id - Jurnalis perempuan asal Aceh, Nani Afrida, yang berpasangan dengan Bayu Wardhana terpilih sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI Indonesia) periode 2024-2027. Pasangan ini terpilih dalam Kongres dan Pemilu Raya AJI Indonesia, di Palembang pada 2-5 Mei 2024.
Pasangan Nani-Bayu ini mengantongi suara lebih 50 persen dari semua suara yang masuk dalam Pemilu Raya. Nani dan Bayu meraih 90 suara elektoral. Nani-Bayu menang telak atas tiga pasangan calon lainnya, yakni pasangan nomor urut 2, Aloysius Budi Kurniawan dan Iman D Nugroho (42 suara elektoral), pasangan nomor urut 3, Ika Ningtyas dan Laban Abraham Laisila (48 suara elektoral), dan pasangan nomor urut 4, Edy Can dan Asep Saefullah (37 suara elektoral).
Adapun proses pemungutan suara berlangsung secara online. Satu anggota AJI memiliki 1 suara (one man one vote). Nani dan Bayu menggantikan pasangan Sasmito Madrim dan Ika Ningtyas.
Nani mengatakan dirinya dan Bayu akan bekerja berpatokan pada Tri Panji AJi. Mulai dari kebebasan pers, kesejahteraan pers, dan meningkatkan profesionalisme jurnalis.
“Nantinya, enggak jauh-jauh dari situ sih, kerja-kerja AJI ke depan,” kata Nani saat dihubungi reporter Tirto, Senin (6/5/2024).
Di sisi lain, Nani-Bayu juga akan mengadvokasi kebijakan yang mungkin menjadi tantangan pers. Kebijakan itu nantinya akan dijadikan undang-undang.
“Termasuk juga fokus sama [UU] Ciptaker, UU yang dengan kebebasan pers," tutur Nani.
Selain itu, lanjut Nani, dirinya dan Bayu akan menggandeng masyarakat sipil untuk melakukan advokasi.
“Selanjutnya dalam beberapa bulan ke depan kita akan fokus ke internal dulu karena, kan, ini perubahan dari kepemimpinan sebelumnya dan sekarang. Jadi, lebih ke internal,” kata Nani.
Kongres AJI ini dihadiri lebih 200 peserta dari berbagai AJI kota di seluruh Indonesia. Kongres berlangsung secara hybrid, disiarkan secara live online maupun on the spot. Berbagai acara digelar selama masa kongres. Seperti festival media, sejumlah seminar tentang tantangan-tantangan jurnalisme mutakhir, festival fact check nasional, dan pameran produk cindera mata.
Dalam visinya, Nani dan Bayu ingin melawan ancaman kebebasan pers. Mereka juga ingin memperjuangkan kesejahteraan yang lebih baik untuk jurnalis. Lalu, meningkatkan kapasitas jurnalistik anggota AJI serta mendorong penguatan organisasi AJI kota.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz