tirto.id - Kendati angka penjualannya terus turun selama empat bulan pertama tahun 2016 ini, agen pemegang merek Audi di Indonesia, PT Garuda Mataram Motor (GMM), menyatakan tetap optimistis menjalankan bisnis di Indonesia dan mencapai target penjualan sebesar 200 unit mobil.
"Untuk Audi pada empat bulan pertama 2016 penjualan turun bahkan sampai 50 persen," jelas Presiden Direktur GMM Andrew Nasuri di sela-sela peluncuran All New Audi A4 di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Kendati demikian, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlihatkan angka penjualan Audi terjun bebas melebihi angka 50 persen yang disebutkan oleh Andrew.
Data Gaikindo mencatat sepanjang caturwulan I 2016 Audi hanya mampu menjual 25 unit saja, atau turun dari 71 unit pada periode yang sama 2015. Anjlok hampir 65 persen.
Ketiadaan fasilitas perakitan memaksa GMM mengimpor mobil dalam bentuk jadi, atau completely built up (CBU), sehingga membuat harga mobil-mobil Audi naik hingga 20-30 persen. Hal tersebut ditengarai menjadi salah satu penyebab perlambatan penjualan mobil berlogo empat lingkaran tersebut.
Meski demikian, Andrew menyatakan pihaknya tetap optimistis setidaknya didorong dua alasan. Pertama, penjualan merek pesaing di segmen premium masih cenderung stabil sejak awal tahun hingga saat ini.
"Itu menunjukkan bahwa sebetulnya pasar mobil premium masih oke dan ada peluang untuk tumbuh kembali," katanya.
Kedua, Andrew meyakini Audi memiliki pelanggan dengan loyalitas tinggi. "Meski tak sebanyak kompetitor konsumen kami sangat loyal. Sekali mencoba langsung ingin pakai terus, sampai-sampai satu orang bisa punya 5-6 unit Audi," kata Andrew.
Oleh karena itu, Andrew menyatakan pihaknya menargetkan Audi bisa membukukan penjualan sebanyak 200 unit sepanjang tahun 2016, sedikit turun dari pencapaian 2015, dimana GMM mampu menjual terjual sebanyak 205 unit mobil.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara