Menuju konten utama

Mesir: EgyptAir Tidak Berbelok Tajam

Para pejabat senior Mesir mengklaim bahwa pesawat EgyptAir MS804 yang jatuh ke Laut Tengah pekan lalu tidak berbelok tajam sebelum menghilang dari radar. Sebelumnya, menteri pertahanan Yunani Panos Kammenos menyatakan pesawat itu terbang normal melalui wilayah udara Yunani sebelum tiba-tiba berbelok tajam, berbelok tajam 90 derajat ke kiri dan kemudian 360 derajat ke kanan.

Mesir: EgyptAir Tidak Berbelok Tajam
Temuan pelampung dari pesawat EgyptAir yang jatuh di Laut Mediterania terlihat dengan aksara Arab "rompi penyelamat" dalam foto yang diambil dari rekaman video, Sabtu (21/5). Antara Foto/Egyptian Military/Handout via Reuters TV.

tirto.id - EgyptAir MS804 yang jatuh ke Laut Tengah pekan lalu ternyata tidak berbelok sebelum pesawat ini jatuh, kata para pejabat senior Mesir. Pernyataan ini sangat berbeda dari pernyataan kementerian pertahanan Mesir bahwa pesawat itu telah berbelok tajam.

Seperti dikutip dari The Guardian, perbedaan opini mengenai apa yang terjadi pada pesawat tersebut ketika terbang antara Kairo dan Athena itu muncul seiring dengan adanya upaya internasional di udara dan laut untuk mencari kotak hitam dan serpihan lain dari EgyptAir MS804, yang jatuh ke laut dan menewaskan semua dari 66 orang yang diangkutnya.

Kepala jasa penyedia navigasi udara milik pemerintah Mesir, Ehab Azmy, mengatakan kepada Associated Press bahwa pesawat itu tidak berbelok atau kehilangan ketinggian sebelum hilang dari pantauan radar.

Azmy mengatakan bacaan radar menunjukkan pesawat itu terbang pada ketinggian normal 37.000 kaki (11.270 meter) pada menit-menit sebelum hilang.

"Fakta itu mematahkan [pendapat] yang pihak Yunani katakan bahwa pesawat itu tiba-tiba kehilangan ketinggian sebelum hilang dari radar," sambung dia.

"Tidak ada pembelokan ke kanan atau ke kiri, dan pesawat itu baik-baik saja ketika memasuki [wilayah udara] Mesir sekitar satu atau dua menit sebelum hilang," tambah Azmy.

Pekan lalu menteri pertahanan Yunani Panos Kammenos menyatakan pesawat itu terbang normal melalui wilayah udara Yunani sebelum tiba-tiba berbelok tajam.

"Pesawat itu mengambil sudut 90 derajat berbelok ke kiri dan berbelok 360 derajat ke kanan, turun dari ketinggian 37.000 kaki ke 15.000 kaki dan sinyalnya hilang pada ketinggian sekitar 10.000 kaki," kata dia.

Sementara itu, salah satu pejabat layanan navigasi senior Mesir, Ehab Mohieeldin, mengatakan bahwa para pejabat Mesir memang bisa menjejak pesawat itu di radar selama satu menit sebelum jatuh namun tak bisa berkomunikasi dengan awak pesawat.

Penyidik kecelakaan udara lainnya, Hani Galal, mengatakan bahwa kotak hitam pesawat akan dianalisis di Mesir jika ditemukan, namun akan dikirimkan ke luar negeri untuk dianalisis jika ditemukan dalam keadaan rusak.

Baca juga artikel terkait EGYPTAIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara