tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai regulator bersama para badan usaha jalan tol (BUJT) sebagai operator, terus berupaya memberikan layanan yang semakin baik dari waktu ke waktu bagi masyarakat dalam rangka arus mudik dan arus balik.
Secara umum Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan adanya 3 (tiga) faktor kunci yang mempengaruhi kelancaran perjalanan Mudik Lebaran tahun 2023, yakni ketersedian prasarana, dukungan regulasi, dan perilaku masyarakat untuk mentaati peraturan yang berlaku.
"Indikator utama keberhasilan prasarana transportasi adalah safer, faster dan cheaper dan itu semua bisa dicapai paling tidak dengan menyiapkan jalan nasional, 70 ruas tol operasional, serta 11 ruas tol fungsional di Pulau Jawa dan 4 jalan tol di Pulau Sumatera,” tutur Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/4/2023).
Menurut Menteri Basuki, ketersediaan dan kesiapan infrastruktur mudik, seperti jalan, bandara, jalan rel dan pelabuhan/ dermaga penyeberangan merupakan hal dasar yang menentukan kelancaran mudik.
Kedua soal regulasi dan manajemen arus mudik yang dipersiapkan oleh Pemerintah dan para operator mudik bagi masyarakat. Ketiga adalah faktor perilaku dari para pengguna prasarana mudik tersebut yang menyangkut perencanaan dan persiapan mudik, serta perilaku pengendara selama Mudik berlangsung.
"Mudah-mudahan dengan dukungan prasarana infrastruktur yang lebih baik, Mudik tahun 2023 ini bisa terlaksana seperti harapan yang disampaikan Bapak Presiden Jokowi, yakni mudik aman, nyaman, berkesan positif," jelasnya.
Selanjutnya, faktor kedua berkaitan dengan regulasi dan manajemen Mudik Lebaran seperti kebijakan cuti bersama, diskon tarif tol/ tiket pesawat, serta manajemen lalu lintas oleh Kepolisian melalui penerapan one-way, contra flow, ganjil-genap, hingga pembatasan pengangkutan logistik oleh truk/ kontainer selama masa Mudik Lebaran.
"Misalnya untuk ruas tol fungsional Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) diterapkan traffic manajemen oleh pihak Korlantas berupa pengaturan jam buka-tutup ruas tol nya hanya pada saat terang," jelasnya.
Lalu, menurut Menteri Basuki aktor ketiga yang berkaitan dengan kesiapan dan perilaku masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik. Untuk itu, para pemudik harus tertib dan disiplin untuk mentaati aturan yang berlaku dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan, sehingga perjalanan mudik bisa menjadi lebih aman dan nyaman.
Sementara itu, Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 4,5,6 (Cimalaka-Dawuan) sepanjang 29,3 kilometer siap difungsionalkan untuk arus mudik Lebaran 2023.
Sebelumnya pada Desember 2022, tol Cisumdawu seksi 1,2,3 dari Cileunyi ke Cimalaka sepanjang 32,5 km telah beroperasi. Dengan demikian, tol Cisumdawu telah tersambung utuh sepanjang 62 km dari ruas tol Cipularang hingga ruas tol Cipali.
"Tol Cisumdawu seksi 4-6 secara struktur sudah selesai semua. Hari ini fokus pada perapihannya, termasuk pemasangan rambu-rambunya," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat meninjau Jalan Tol Cisumdawu, Sabtu (15/4/2023).
Setelah arus mudik, Basuki menargetkan seluruh ruas Tol Cisumdawu dapat rampung dan mulai beroperasi penuh pada awal Juni 2023.
Untuk pengaturan lalu lintas tol fungsional, Menteri Basuki mengatakan sepenuhnya akan mengikuti arahan Korlantas Polri. Hal ini tentunya dengan mempertimbangkan kondisi traffic di tol Cipularang dan tol Cipali, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan karena penambahan dua lajur di Cisumdawu ini.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat