tirto.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan angka kemiskinan tertinggi di perkotaan ditempati oleh Provinsi Jawa Barat, disusul Jawa Tengah di peringkat kedua. Sementara angka kemiskinan tertinggi di pedesaan ditempati oleh Jawa Timur dan yang kedua adalah Jawa Tengah.
Menurut Khofifah, salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan di pedesaan adalah dengan cara memaksimalkan dana desa yang dikucurkan pemerintah. Kemudian diikuti dengan program perlindungan sosial antara lain Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan sebagainya.
Ia mengatakan, besaran alokasi dana desa yang dikucurkan pemerintah terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015, dana yang dikucurkan senilai Rp20 triliun, 2016 sebesar Rp 47 triliun, dan 2017 sebesar Rp60 triliun.
Menurut dia, apabila dana desa disinergikan dengan bantuan sosial lainnya, maka kemiskinan di pedesaan akan bisa turun secara signifikan.
"Artinya, ini adalah kesempatan untuk meningkatkan percepatan kesejahteraan untuk penduduk di desa," kata dia dikutip dari Antara.
Selain itu, kata dia, dana desa juga dapat digunakan untuk membangun sentra-sentra pertumbuhan perekonomian warga di desa, selain infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan lain sebagainya.
Dana itu, kata dia, digulirkan melalui kelompok-kelompok usaha ekonomi kreatif khususnya melalui BumDes yang sudah di inisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
"Jika tahun pertama dan kedua lebih kepada infrastruktur, maka di tahun ketiga lebih diarahkan pada pertumbuhan sentra perekonomian. Saat ini kan sudah mulai banyak berdiri BumDes-BumDes," kata dia.
"Memang harus ada pemetaan yang komprehensif mencakup kearifan lokal di dalamnya. Dengan begitu pemanfaatan dana desa bisa lebih maksimal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat desa," kata Mensos.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto