Indeks Dana Desa

Luhut Pandjaitan, meyakini alokasi anggaran dana desa bisa mengalami peningkatan berkat program makan bergizi gratis (MBG).

Menteri Desa, Yandri Susanto, melaporkan sejumlah kepala desa (kades) yang diduga melakukan penyelewengan dana desa ke Bareskrim Polri.

Pemangkasan anggaran dana transfer ke daerah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah daerah (pemda).

PPATK melaporkan temuan soal dugaan penyelewengan dana desa yang diduga digunakan untuk judol oleh kepala desa ke Kejaksaan Agung.

Menteri Desa dan PDT mencontohkan nantinya akan ada "desa padi" untuk desa yang memiliki sumber daya pertanian padi.

Penyelewengan terhadap penggunaan dana desa memang masih cukup rawan dan tidak bisa dihindarkan.

Selain itu, jumlah desa mandiri juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya hanya 840 desa pada 2019 menjadi 17.122 desa pada 2024.

Ekses negatif terhadap perilaku korupsi dana desa dinilai sangat dipengaruhi oleh relasi kekuasaan.

Aspirasi yang disampaikan Apdesi untuk merevisi Undang-Undang Desa memanfaatkan momentum pemilu. Desa membutuhkan dana, sementara parpol membutuhkan suara.

Menurut analis politik dari Unpad, Kunto Adi Wibowo, warga atau pemilih akan mencari informasi ke tokoh-tokoh masyarakat, salah satunya kepala desa. 

Jokowi berharap agar penggunaan dana desa yang telah digelontorkan Rp539 triliun sejak 2015 dikelola secara baik.

Masih ada pembahasan lebih lanjut soal ketentuan periodisasi dan masa jabatan kepala desa antara Menteri Desa, Mendagri, dan MenPAN-RB.

Wamendes Paiman Raharjo menilai pertumbuhan desa lambat akibat kurangnya dorongan dari badan usaha milik desa (Bumdes).

PKB mengusulkan penambahan dana desa. Dari semula Rp1,1 miliar per tahun menjadi Rp5 miliar per tahun.

Nantinya setiap desa akan menerima dana desa senilai Rp2 miliar, naik dari sebelumnya sekitar Rp1,1 miliar hingga Rp1,3 miliar per tahun.

FITRA sebut salah satu akar masalah dana desa yang perlu dibenahi adalah pembuatan roadmap yang jelas dan terintegrasi.

Operasional TPNPB-OPM menurut Sebby Sambom berasal dari hasil kerja keras mereka mulai dari mendulang emas, jual hasil hutan hingga tambang pasir.

Saat ini, dana desa masih berkutat pada infrastruktur fisik, dan tidak semua infrastruktur berkaitan dengan produktivitas ekonomi di desa.