tirto.id - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan progres terbaru Program Sekolah Rakyat, yang dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan bagi keluarga miskin.
Program ini akan segera diluncurkan dengan melibatkan tenaga pengajar dari guru ASN yang telah memenuhi kualifikasi. Gus Ipul menyatakan bahwa koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk memastikan kesiapan kurikulum, perekrutan tenaga pengajar, serta sarana dan prasarana sekolah.
"Semua tim telah melakukan rapat koordinasi, termasuk tim kurikulum, tim rekrutmen guru, dan tim sarana-prasarana," ujar Gus Ipul dalam acara buka puasa bersama di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Guru ASN Jadi Tenaga Pengajar Sekolah Rakyat
Dalam proses rekrutmen, pemerintah akan memilih guru ASN yang telah lulus tes PBG (Program Belajar Guru) untuk mengikuti seleksi lanjutan. Para guru yang lolos akan ditempatkan sesuai dengan domisili mereka, sehingga proses belajar-mengajar lebih optimal.
"ASN yang memenuhi syarat akan dites kembali, dan penempatan akan disesuaikan dengan tempat tinggal mereka," jelasnya.
Selain itu, guru yang lolos seleksi akan mendapatkan pelatihan khusus sebelum mengajar di Sekolah Rakyat. Proses rekrutmen ini dipimpin oleh Prof. Nuh dengan dukungan dari Kemendikdasmen dan Dikti.
Seleksi Siswa Sekolah Rakyat dengan Kriteria Ketat
Program Sekolah Rakyat menyasar siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Calon siswa harus memenuhi beberapa kriteria, termasuk berada di desil 1 atau 2 dalam DTSEN.
"Salah satu syarat itu nanti ada perjanjian orangtuanya. Mereka tidak boleh memutus sekolah, harus mengikuti proses hingga lulus. Jadi ada kesediaan dari orangtuanya," kata Gus Ipul.
Sebagai bentuk komitmen, orang tua siswa akan menandatangani perjanjian agar anak mereka tidak putus sekolah di tengah jalan. Hal itu guna menghindari kemungkinan adanya anak-anak yang putus sekolah di tengah jalan.
Sekolah Asrama Gratis untuk Anak Kurang Mampu
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah asrama gratis, yang mana seluruh biaya pendidikan, makan, dan tempat tinggal akan ditanggung oleh negara. Tujuannya adalah mencetak lulusan yang siap menjadi agen perubahan bagi keluarga mereka.
Sekolah Rakyat mencakup jenjang SD hingga SMA dengan kurikulum yang mencakup pendidikan formal dan pendidikan karakter. Sekolah Rakyat berupaya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap bersaing melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Hal itu merupakan bentuk memuliakan masyarakat miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik sehingga transmisi kemiskinan antargenerasi dapat diputus.
Saat ini, pemerintah daerah sudah mulai mengusulkan lokasi Sekolah Rakyat, termasuk hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Program ini juga diharapkan menjadi solusi dalam memutus rantai kemiskinan antar generasi serta memberikan kesempatan bagi wong cilik untuk bangkit.
Dengan peluncuran Sekolah Rakyat, pemerintah menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, menciptakan generasi yang lebih unggul, dan mempercepat pemerataan pendidikan di Indonesia.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis