Menuju konten utama

Mensos: Erupsi Gunung Agung Tak Ganggu Pencairan Bantuan

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan hingga saat ini pencairan bantuan sosial non tunai masih berjalan lancar meski status Gunung Agung meningkat beberapa minggu terakhir.

Mensos: Erupsi Gunung Agung Tak Ganggu Pencairan Bantuan
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Antara Foto/Puspa Perwitasari

tirto.id - Meningkatnya status Gunung Agung beberapa minggu terakhir tidak berdampak pada pencairan bantuan sosial non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) di Bali. Hal itu diungkapkan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Mensos menyebut saat ini pencairan bantuan masih berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal. Kemensos dan Himpunan Bank Negara sebagai penyalur bantuan tetap bekerja maksimal, katanya.

“Semua masih sesuai jadwal, Kemensos dan Himpunan bank Negara sebagai penyalur bansos PKH non tunai tetap maksimalkan keluarga penerima manfaat yang tersisa,” jelas Khofifah, seperti dikutip Antara.

Pemerintah telah menyediakan bantuan senilai Rp283,6 miliar untuk Provinsi Bali. Adapun dana tersebut terbagi menjadi lima jenis bantuan yaitu PKH, Beras Sejahtera, Bantuan Pangan Non Tunai, Bansos Disabilitas, dan Bansos Lansia.

Mensos mencatat jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) PKH di Bali sebanyak 48.052. KPM terbesar berada di Kabupaten Buleleng, disusul Karangasem dan Tabanan. Ia juga berharap bantuan yang tersalurkan nantinya dapat meringankan beban para pengungsi Gunung Agung.

“Mudah-mudahan bansos ini bisa sedikit membantu meringankan beban para pengungsi,” harap Khofifah.

Khofifah juga memastikan logistik untuk warga di sekitar Gunung Agung, baik di Karangasem, Klungkung, Buleleng dan Bangli-Bali yang saat ini sedang mengungsi masih tercukupi.

Lanjutnya, Kemensos akan terus berkoordinasi dengan koordinator pengungsi Pemerintah Provinsi Bali maupun Dinas Sosial masing-masing kabupaten untuk memastikan logistik seluruh pengungsi berjalan dengan lancar.

Berdasarkan data yang diperoleh Kemensos, saat ini dibutuhkan sebanyak 23,5 ton beras per hari untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi Gunung Agung. Hal tersebut jangan sampai terlupa, kata Mensos.

“Intinya jangan sampai ada pengungsi yang tidak terpenuhi kebutuhan permakanan karena logistik habis. Ini harus menjadi perhatian serius karena pergerakan dan besarnya jumlah pengungsi,” tutupnya.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Gunung Agung kini telah memasuki fase kritis dan diperkirakan peluang meletus sangat besar. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya gempa vulkanik yang terjadi dalam sehari.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG BALI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Nicholas Ryan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo