tirto.id - Sebuah studi 20 tahun soal kelangsungan hidup lebih dari 500 orang berusia 70-103 tahun menemukan bahwa membantu orang lain dapat menambah usia hidup manusia. Berdasarkan penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Evolution and Human Behavior, orang yang sekali-sekali memperhatikan dan merawat orang lain akan hidup lebih lama daripada orang yang tidak.
Subyek dalam penelitian ini adalah kakek-nenek yang bukan pengasuh utama untuk cucu mereka, tapi masih merawat mereka secara berkala. Selain itu, para peneliti juga menelisik orang-orang tanpa anak-anak yang merawat orang lain.
Para peneliti menemukan bahwa kakek-nenek yang mengawasi cucu mereka, dan orang tua yang membantu anak-anak mereka, lebih mungkin untuk hidup 10 tahun setelah wawancara pertama mereka pada awal studi tersebut.
“Namun, di antara orang-orang yang tidak melakukan aktivitas perawatan tersebut, sebanyak setengah dari kelompok tersebut meninggal lima tahun setelah awal penelitian,” demikian informasi yang dilansir dari Times of India.
Beberapa studi telah melihat hubungan antara kakek-nenek dan kemampuan hidup lebih lama. Sementara itu, sebagian lagi telah menunjukkan bahwa pengasuhan dapat meningkatkan fungsi kognitif kakek-nenek dan risiko depresi.
Penulis dari studi baru bahkan telah memaparkan bahwa merawat orang lain dapat memberikan manfaat kesehatan bagi orang bahkan di luar ikatan keluarga.
“Orang dewasa yang memberikan pelayanan kepada seseorang di jaringan sosial mereka, sekitar setengahnya hidup lebih lama selama tujuh tahun setelah wawancara awal. Orang-orang yang tidak hanya hidup rata-rata empat tahun kemudian,” jelas peneliti tersebut.
Para peneliti pun percaya emosi positif alami dari membantu orang lain dapat memerangi efek negatif dari emosi seperti stres. Namun, penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk memahami mekanisme penuh yang menggarisbawahi manfaat kesehatan dari membantu orang lain ini.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari