Menuju konten utama

Menlu Prancis Temui PM Palestina, Bicara Upaya Gencatan Senjata

Usai bertemu PM Palestina, Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Jean-Noel Barrot, bertemu dengan pemerintah Israel.

Menlu Prancis Temui PM Palestina, Bicara Upaya Gencatan Senjata
Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa berfoto bersama Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 7 Oktober 2024. AHMAD GHARABLI/Pool via REUTERS

tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Jean-Noel Barrot, bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Mustafa, di Ramallah, Tepi Barat, Senin (7/10/2024) waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, sebagaimana dikutip VOA Indonesia, Prancis akan mengupayakan gencatan senjata di Timur Tengah. Kunjungan Barrot selaku Menlu Prancis adalah upaya Prancis dalam memainkan peran diplomatik untuk perdamaian konflik Gaza dengan Israel yang telah melebar ke Lebanon.

Selain bertemu dengan Perdana Menteri Palestina, Barrot dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Huungan Strategis Israel, Ron Dermer, sebelum melanjutkan kunjungan ke museum peringatan Holokos, Yad Vashem. Barrot dijadwalkan akan hadir dalam peringatan satu tahun sejak militan Hamas dan Palestina menyeberang ke Israel dan menewaskan 1.200 orang dan menawan 250 orang sandera di Gaza.

Di akhir kunjungan ke Timur Tengah, Barron menyatakan keamanan Israel tidak hanya dijamin dengan pendekatan militer, melainkan juga butuh solusi diplomatik.

Kunjungan Barrot dilakukan di tengah hubungan tidak harmonis antara Prancis dan Israel setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyerukan embargo senjata secara de facto ke Israel.

"Saya pikir hari ini, prioritasnya adalah kita kembali ke solusi politik, bahwa kita berhenti mengirim senjata untuk berperang di Gaza," kata Macron kepada penyiar Prancis, France Inter.

"Prancis tidak mengirim apa pun," tambahnya selama wawancara, yang direkam pada Selasa yang dikutip pada Minggu (6/10/2024) dari VOA Indonesia.

Dalam wawancara tersebut, Macron khawatir konflik Gaza akan terus berlanjut meski sudah ada upaya untuk gencatan senjata.

Aksi Macron pun ditentang oleh PM Israel, Benjamin Netanyahu. Ia pun menilai semua negara harus berada di belakang Israel dan menyebut aksi Macron sebagai aksi memalukan.

"Saat Israel memerangi kekuatan barbarisme yang dipimpin Iran, semua negara beradab harus berdiri teguh di sisi Israel," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

"Namun, Presiden Macron dan para pemimpin Barat lainnya kini menyerukan embargo senjata terhadap Israel. Mereka harus malu,” tutur Netanyahu.

Sumber: VOA Indonesia

#voaindonesia

Baca juga artikel terkait KONFLIK TIMUR TENGAH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin