tirto.id - Jumlah kasus aktif COVID-19 harian di Indonesia terus mengalami penurunan. Menurut data Satgas, hingga Senin (13/9), kasus harian berada di bawah angka 100.000.
Pemerintah mengapresiasi partisipasi seluruh elemen negara dan masyarakat yang bekerja keras dalam mengendalikan pandemi dan berharap momentum baik ini terus berlanjut.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan bahwa perkembangan ini adalah kabar baik yang harus disyukuri. Untuk menjaga momentum ini, Menkominfo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan menyegerakan vaksinasi.
“Berkat partisipasi semua pihak, kita berhasil menurunkan angka kasus aktif hingga berada di bawah 100.000 kasus. Indikator COVID-19 lainnya juga terus menunjukkan perbaikan, misalnya positivity rate nasional yang sudah meraih batas aman WHO," ungkap Menteri Kominfo sebagaimana dilansir dari laman resmi Satgas.
Ia menambahkan, "Mari kita jaga tren positif ini agar perjuangan tidak sia-sia. Caranya, meneruskan budaya memakai masker dan segera melengkapi vaksinasi bagi yang belum melaksanakan."
Pada hari Senin (13/9/2021), pemerintah mencatat jumlah kasus aktif turun menjadi 99.696 kasus atau berkurang 10.173 kasus dibanding hari sebelumnya sebanyak 109.869 kasus.
Kasus aktif adalah jumlah kasus konfirmasi dikurangi jumlah kasus sembuh. Dengan kata lain, angka ini yang menunjukkan berapa banyak pasien positif COVID-19 yang tengah mendapatkan perawatan di fasyankes atau menjalani isolasi mandiri.
Menurut Menkominfo Johnny, perkembangan baik ini tentu menjadi dasar penyesuaian penerapan PPKM berlevel di seluruh Indonesia, yang terus menunjukkan perbaikan di lapangan.
Untuk Jawa Bali, hasil asesmen PPKM pada tingkat aglomerasi dan kab/kota memperlihatkan perbaikan.
Aglomerasi Bali misalnya, dapat diturunkan menjadi level 3, sedangkan Jabodetabek dan Surabaya turun menjadi level 2. Selain itu, terdapat tambahan 24 kab/kota yang turun menjadi level 2 dan 6 kab/kota turun menjadi level 1.
Demikian pula untuk daerah di luar Jawa-Bali yang mengalami penurunan signifikan. Per 11 September 2021, tercatat hanya 6 kab/kota berada di level 4, sedangkan sebelumnya 23 kab/kota.
Sementara itu, PPKM Level 3 diterapkan di 330 kab/kota (sebelumnya 314 kab/kota) dan level 2 diterapkan di 50 kab/kota (sebelumnya 49 kab/kota).
Selanjutnya, pemerintah menekankan bahwa penanganan COVID-19 di tanah air diterapkan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
> Memonitor varian baru COVID-19 dan deteksi dini, dengan memantau ketat pintu masuk Indonesia utamanya di pelabuhan kecil dan sarana laut.
> Menyusun skenario transisi pandemi ke endemi.
> Mengawasi ketat pembukaan area publik di daerah PPKM level 2 dan 3, mengedepankan disiplin protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
> Memantau prosedur tetap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas agar tidak menimbulkan klaster baru COVID-19.
> Memfokuskan distribusi vaksin maupun program vaksinasi pada daerah yang cakupan vaksinasinya masih di bawah 20%
Menteri Kominfo menekankan, semua pihak wajib menjaga momentum penurunan semua indikator COVID-19. Di masa transisi ini, menurutnya semua pihak perlu mewaspadai munculnya varian baru dan menyegerakan vaksinasi COVID-19.
Pemerintah juga memasukkan indikator cakupan vaksinasi dalam evaluasi penurunan level PPKM Jawa Bali sebagai salah satu proses transisi tersebut.
“Jadi, ayo segera vaksin, tidak perlu pilih-pilih karena semua vaksin aman dan berkhasiat. Tetap disiplin memakai masker, walaupun level PPKM diturunkan. Mengenakan masker adalah kebiasaan baru yang harus kita lakukan untuk dapat hidup sehat berdampingan dengan COVID-19,” imbau Menkominfo Johnny.
Editor: Iswara N Raditya