Menuju konten utama

Menkominfo Angkat Bicara Terkait Peretasan Situs Telkomsel

Menurut Rudiantara, peretasan laman Telkomsel harus dianggap sebagai peringatan akan pentingnya keamanan siber atau cyber security.

Menkominfo Angkat Bicara Terkait Peretasan Situs Telkomsel
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kiri) didampingi Vice President ICT Network Management Area Pamasuka Telkomsel Ali Imran (kanan) berbicara kepada wartawan di media center Sail Karimata 2016 di Pantai Pulau Datok, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, Jumat (14/10). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang.

tirto.id - Laman www.telkomsel.com tidak bisa diakses pada Jumat (28/4/2017) karena diretas dengan tuntutan soal mahalnya tarif internet yang ditawarkan operator tersebut. Kejadian ini kemudian turut membuat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara angkat bicara.

Menindaklanjuti hal itu, menurut Rudiantara, peretasan laman Telkomsel harus dianggap sebagai peringatan akan pentingnya keamanan siber atau cyber security.

"Jadi kalau diibaratkan kantor, ini hanya di depannya ajalah yang penting tidak ke dalam dan ini juga mengingatkan kita semua betapa pentingnya aspek cyber security," kata Rudiantara di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (28/4/2017), seperti dikutip dari Antara.

Situs resmi Telkomsel diretas pada Jumat pagi, dan halaman depannya ditulisi keluhan tentang mahalnya tarif internet dari operator tersebut.

Menurut Menkominfo, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah keamanan siber dengan merestrukturisasi organisasi yang telah ada menjadi badan siber nasional.

"Sekarang masih ditunggu perpresnya, itu yang kaitannya dengan konteks cyber security," jelas Rudiantara.

Selain menekankan pentingnya keamanan siber, Menkominfo juga meminta Telkomsel untuk memperhatikan keluhan yang disampaikan peretas tersebut.

"Memang terlepas itu substansinya, ini menunjukkan sebetulnya concern stakeholders akan adanya jaringan internet yang tentunya lebih affordable, harganya lebih terjangkau oleh masyarakat secara umum," kata dia.

Namun, Rudiantara menambahkan bahwa hukum ada harga, ada kualitas juga berlaku dalam bisnis telekomunikasi.

"Jangan selalu berpikir, istilah saya layanan yang mendekati gratis, kalau layanan yang mendekati gratis nanti operator memelihara jaringannya bagaimana," kata dia.

Setelah pagi tadi situs resmi Telkomsel sempat diretas dengan tuntutan tarif lebih murah, Vice President Corporate Communications Adita Irawati mengatakan masalah tarif berkaitan dengan kualitas.

Pihaknya mengatakan ingin memberikan kualitas yang bagus agar pelanggan dapat menikmati layanan broadband Telkomsel dimana pun berada.

"Dalam menetapkannya kami merujuk pada komponen biaya jaringan, termasuk untuk kebutuhan akses bandwidth internasional," ujar Adita Irawati dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Untuk itu, Telkomsel menawarkan berbagai pilihan paket internet kepada pelanggan, dengan berbagai pilihan harga.

Baca juga artikel terkait TELKOMSEL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari