Menuju konten utama

Menko Luhut Bantah Sebut Ikatan Alumni ITB Dukung Reklamasi Jakarta

Menteri Luhut membantah tudingan yang menyebut dia mencatut organisasi Alumni ITB saat menjelaskan sejumlah pakar yang mendukung proyek Reklamasi Jakarta.

Menko Luhut Bantah Sebut Ikatan Alumni ITB Dukung Reklamasi Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (kiri) saat memberi materi pada kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat, Rabu (1/3/2017). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah kritik dari sejumlah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Kritikan itu muncul sebab Luhut dinilai pernah memberikan pernyataan yang mengesankan alumni ITB mendukung proyek Reklamasi Jakarta.

"Saya tidak pernah mengatakan Ikatan Alumni ITB mendukung reklamasi," kata Luhut dalam siaran persnya yang diterima Antara pada Kamis (26/10.2017).

Luhut menjelaskan dirinya hanya menyebut nama Ridwan Djamaluddin sebagai Ketua Tim Kajian Reklamasi dari Kemenko Bidang Kemaritiman yang juga Ketua Ikatan Alumni ITB. Pernyataan Luhut itu keluar berkaitan dengan keterangannya mengenai pencabutan moratorium reklamasi Jakarta saat diwawancarai wartawan, di Medan, Sumatera Utara.

Luhut menyarankan alumni ITB yang menyampaikan kritik kepadanya untuk membaca kembali apa yang disampaikannya kepada wartawan di kantor Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Medan pada 6 Oktober 2017.

Dia menjelaskan transkrip kutipan pernyataannya tersebut. Pernyataan Luhut itu ialah, "Semua itu ketuanya adalah Pak ini, mana ini Pak Ridwan ini, Pak Ridwan itu ketua alumni ITB, itu tim yang membuat kajian itu jadi ada (alumni) ITB, ada Bappenas, semua kementerian K/L terkait, kemudian ada Jepang, ada Korea, ada Belanda, mau apa lagi?"

Oleh karena itu, Luhut meminta mereka yang berkeberatan untuk membaca lagi transkrip atau menyimak rekamannya agar bisa menunjukkan bagian mana dari pernyataan tersebut yang mengatakan organisasi alumni ITB mendukung reklamasi.

"Mereka kan cendekiawan, tapi mengapa membuat protes untuk hal yang seakan-akan. Kalau tidak jelas maksud pernyataan saya kan bisa ditanyakan langsung kepada saya," katanya.

Luhut pun mengutip pernyataan para alumni yang mengkritik dia, yakni "Sekarang ini jadi rancu seakan-akan alumni ITB mendukung reklamasi."

Dia menjelaskan, "Kalau masih seakan-akan berarti kan ada ketidakjelasan. Saya sarankan untuk bertanya dulu kepada saya, pasti akan saya jelaskan dengan senang hati."

Luhut mengklaim penyebutan status Deputi Bidang Koordinasi Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin, yang juga Ketua Ikatan Alumni ITB, adalah bentuk penghargaan terhadap kualitas alumni kampus itu dalam menangani isu strategis nasional.

"Jika saya menyebut ITB, itu dalam konteks bangga terhadap ITB," kata Luhut.

Sejumlah alumni ITB, pada Selasa (24/10/2017) lalu, menggelar konferensi pers untuk menolak keras pernyataan Menko Luhut yang mengesankan alumni ITB terkait mendukung pencabutan moratorium reklamasi Teluk Jakarta.

Baca juga: Kritik Menko Luhut, Alumni ITB Buat Petisi Tolak Reklamasi Jakarta

Mereka membuat petisi yang mengumpulkan pernyataan 1000-an alumni ITB tentang penolakan terhadap proyek reklamasi itu. Para alumni ITB itu juga berencana menyusun kajian tandingan untuk membantah hasil studi pemerintah mengenai kelayakan pencabutan moratorium reklamasi Jakarta.

Baca juga artikel terkait REKLAMASI JAKARTA

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom