tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, ia sangat mengapresiasi kinerja Bea Cukai Cikarang sebagai salah satu pemberi fasilitas Tempat Penimbunan Berikat (TPB) terbesar nasional. Apresiasi tersebut juga ditujukan untuk para stakeholders sebagai kepatuhan di bidang kepabeanan dan cukai.
Menurut Sri Mulyani, Bea Cukai mampu bertahan dalam dua tahun terakhir selama pandemi dan dapat mempertahankan penerimaan negara. Lalu, target Bea Cukai Cikarang pun tercatat melebihi target dalam upaya penerimaan negara.
Upaya peningkatan target tersebut menjadi hal positif dan tidak lepas dari dukungan para stakeholders untuk meningkatkan layanan dan pengawasan Bea Cukai yang efeknya sangat positif untuk perekonomian Indonesia.
Sri Mulyani berharap, Bea Cukai dan para stakeholders tetap terus bekerja sama demi mewujudkan iklim usaha yang kondusif terutama pada sektor perdagangan dan industry seperti manufaktur.
"Kinerja Bea Cukai telah sangat baik dalam dua tahun terakhir, bahkan selama pandemi Bea Cukai dapat mempertahankan penerimaan negara. Khusus untuk Bea Cukai Cikarang, telah bekerja luar biasa dalam memperbaiki pelayanan dan mengupayakan penerimaan negara hingga melebihi target," tutur Sri Mulyani ketika konferensi pers di Cikarang Dry Port (CDP), Cikarang, Bekasi (27/1/2023).
"Kinerja positif ini tentunya tak lepas dari dukungan stakeholders dalam upaya peningkatan pelayanan dan pengawasan Bea Cukai yang berdampak baik bagi perekonomian nasional. Semoga Bea Cukai dan para stakeholders dapat terus bekerja sama mewujudkan iklim usaha yang kondusif terutama pada sektor perdagangan dan industri," sambungnya.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, untuk dapat menghadapi potensi tantangan ke depan, ia berharap Bea Cukai mampu berkolaborasi dengan positif dengan Cikarang Dry Port (CDP) demi melakukan transformasi perbaikan proses bisnis.
Transformasi tersebut mencakup sebuah hal yaitu penguatan budaya, pengembangan proses bisnis serta pengembangan sistem. Perangkat transformasi tersebut meliputi autogate system, behandle management system, dan electronic seal yang terintegrasi dengan CEISA.
Kemudian, transformasi tersebut merupakan keselarasan dengan upaya pemerintah dalam National Logistic Ecosystem (NLE) sebagai inisiatif besar nasional yang mempunyai misi untuk mengurangi biaya logistic dan mempercepat mobilitas barang dalam rantai pasok.
Maka dari itu, dalam upaya untuk mendukung hal tersebut berbagai instansi Kementerian dan Lembaga pemerintah harus sudah terkoordinasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik serta optimal, khususnya untuk Kemenkeu.
"Kemenkeu berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam melayani dunia usaha agar makin kompetitif dan produktif dengan penerapan kebijakan yang mendukung dunia usaha. Penerapan kebijakan dan prosedur yang semakin baik juga menjadi komitmen Presiden, untuk menjadikan Indonesia destinasi investasi, sehingga kita tidak hanya berinvestasi di domestik tetapi juga untuk ekspor," pungkas Sri Mulyani.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Maya Saputri