tirto.id - Kementerian Kesehatan berencana memetakan kebutuhan serum antibisa. Hal ini mereka lakukan setelah bermunculan ular dekat tempat tinggal warga di sejumlah daerah.
"Vaksin ular, kan, individual. Tergantung daerahnya, daerah mana yang paling butuh, kam dorong," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (20/12/2019), seperti dikutip dari Antara.
"Kami petakan mana daerah yang lebih banyak terkena ular. Jangan-jangan, di Jakarta ada juga," kata Terawan.
Ular juga muncul di Jakarta. Dilaporkan Antara pula, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Sektor Pasar Minggu pada Kamis lalu mengevakuasi satu ekor induk kobra di Jeruk Purut, Cilandak Timur.
Ular ini ditemukan di atas laci warung seorang warga.
Total, ada delapan anak ular kobra dan satu induk kobra sudah dievakuasi dari pemukiman warga di Pasar Minggu.
Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta itu mengatakan pemetaan kebutuhan serum antibisa penting untuk memastikan penyaluran tepat sasaran.
"Kalau ancamannya enggak ada, ngapain disediain? Boros toh," Terawan menegaskan.
Sejauh ini adalah beberapa rumah sakit di Jakarta yang memang menyediakan serum antibisa ular, termasuk RSUPN Cipto Mangunkusumo, RSPAD Gatot Subroto, RSUD Tarakan, dan RS Islam Cempaka Putih di Jakarta Pusat.
Layanan serum antibisa ular juga tersedia di RSPI Sulianti Saroso dan RS Pantai Indah Kapuk (Jakarta Utara); RSUD Cengkareng dan RS Mitra Keluarga Kalideres (Jakarta Barat); RSUP Fatmawati, RSUD Pasar Minggu, RSUD Jati Padang dan RS Suyoto (Jakarta Selatan); dan RSUD Kepulauan Seribu di Kepulauan Seribu.