tirto.id - Sampah jadi salah satu masalah serius di Kota Yogyakarta yang menuntut segera ditangani. Timbunan dan serakan sampah tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, tapi juga merusak keindahan kota. Hal itu kontra produktif bagi daerah dengan julukan Kota Pelajar yang bertumpu pada pariwisata dalam pergerakan ekonominya.
Penting pengentasan masalah sampah mengemuka dalam kontestasi Pilwalkot Yogyakarta 2024. Isu mengenai sampah pun masuk dalam topik debat yang disusun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samudro, membenarkan sampah akan jadi salah satu isu yang dibahas dalam debat Pilwalkot Yogyakarta. "Nggih (iya), itu masalah semua (seluruh warga DIY)," ujarnya dihubungi kontributor Tirto, Kamis (19/9/2024).
Harsya bilang, pihaknya tengah melakukan rapat pleno guna merumuskan persiapan debat Pilwalkot Yogyakarta pada Kamis (18/9/2024). Diagendakan, debat Pilwalkot Yogyakarta akan digelar pada bulan Oktober dan November 2024.
"Rumusan sedang kami susun," ujarnya.
Selanjutnya, Harsya membeberkan beberapa agenda mendatang di KPU Kota Yogyakarta. Pada 21 September 2024, KPU Kota Yogyakarta menggelar Rapat Pleno Penetapan DPT Pilkada Kota Yogyakarta. Lalu 22 September 2024 menggelar Rapat Pleno Penetapan Paslon Walikota dan Wakilkota Yogyakarta. Kemudian, 23 September 2024 melaksanakan Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Paslon Walikota dan Wakilkota.
Lantas bagaimana kerangka strategi yang disiapkan oleh para pasangan calon (paslon) kontestan Pilwalkot Yogyakarta 2024 dalam pengentasan sampah? Demikian ulasan Tirto, ditulis berdasar narasumber yang terlebih dulu berhasil diwawancarai.
Heroe-Supena Maksimalkan APBD
Ketua Steering Committe (SC) Koalisi Bersama Rakyat Jogja Mohammad Sofyan mengaku sudah geregetan dengan masalah sampah di Kota Yogyakarta. Sehingga tim pemenangan Heroe Poerwadi-Sri Widya Supena berkomitmen untuk segera mengentaskannya.
"Lho ya jelas komitmen to mbak kami sudah gregetan dengan sampah kok tidak kelar-kelar. Jadi ke depan kami ingin menuntaskan persoalan sampah," ujarnya dihubungi Tirto, pada Rabu (11/9/2024).
Sofyan pun mengaku Tim Heroe-Supena sudah menyiapkan strategi dalam upaya penanganan sampah di Kota Yogyakarta. "Secepatnya saja, tergantung kesiapan APBD. Kami ingin APBD kita (Kota Yogyakarta) berpihak pada penanganan sampah," tegasnya.
Sofyan bilang, timnya menilai bahwa empat lokasi pengolahan sampah yang saat ini dioperasikan oleh Pemkot Yogyakarta belum cukup untuk menampung produksi sampah warganya.
"Jangka pendek kami akan sediakan mesin-mesin pengolah baru untuk memenuhi (kebutuhan pengolahan) volume sampah di kota saat ini," ujarnya.
Selain itu, kata Sofyan, pasangan Heroe-Supena akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah lain. "Koordinasi dengan daerah lain sekitar penting dilakukan. Itu hal teknis, banyak alternatif. Jangka pendeknya yang jelas kami akan kerja sma dan bermitra dengan industri-industri pengolah sampah yang sudah ada dulu," ucapnya.
Afnan-Singgih Punya 2 Skenario
Ketua DPD Golkar Kota Yogyakarta Agus Mulyono mengatakan tim Muhammad Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo telah menyiapkan dua skenario penanganan sampah, yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam jangka pendek, timnya berencana membuat mesin pengolahan sampah. Mesin ini terdiri dari dua jenis, yaitu untuk pembakaran tanpa asap dan mengolah sampah plastik sebagai bahan bakar minyak (BBM).
"Jangka pendek ini untuk waktu satu sampai dua tahun," jelasnya dihubungi Tirto, pada Jumat (13/9/2024).
Agus menjelaskan lebih lanjut, penanganan sampah yang butuh waktu dua tahun ini menyesuaikan kebutuhan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS).
"Tidak ada yg sulit. Kami optimis akan (dapat menangani sampah di Kota Yogyakarta)itu, kenapa masalah tetunda karena beberapa kali PJ tidak bisa mengambil kebijakan strategis. Maka harus definitif," jabarnya.
Ketua KPU Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryosamodro (kanan) menerima berkas persyaratan pendaftaran dari pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo (tengah) dan Wawan Hermawan (kiri) di Kantor KPU Kota Yogyakarta, Kamis (29/8/2024). Hasto Wardoyo dan Wawan Hermawan resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta untuk Pilkada 2024 yang diusung PDIP. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/tom.
Hasto-Wawan Konsultadi dengan Pakar
Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPC PDIP Kota Yogyakarta, Susanto Dwi Antoro, menyatakan bahwa paslon yang diusung partainya dalam kontestasi Pilwalkot Yogyakarta, Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan, telah menyiapkan terobosan.
"Ada hal yang menjadi terobosan tapi tidak bisa disampaikan di awal karena bagian dari strategi (menghadapi debat Pilwalkot Yogyakarta 2024)," ujarnya diwawancarai di ruang Fraksi PDIP DPRD Kota Yogyakarta, pada Rabu (18/9/2024).
Dalam penanganan sampah, kata Antoro, timnya telah melakukan penelusuran masalah. Salah satunya adalah mendatangi TPS3R milik Pemkot Yogyakarta yang tersebar di tiga lokasi, yaitu Nitikan Kalngom, dan Karangmiri.
"Terus akhirnya diskusi dengan tim ahli. Ada satu trobosan yang akan disampaikan ketika debat di Pilwalkot Yogyakarta 2024," lontarnya.
Selanjutnya Antoro menyatakan, timnya mengapresiasi yang telah dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta. Tapi, PDIP juga menitik Pemkot Yogyakarta kaitannya dengan BUMD yang diberikan tugas untuk menangani sampah.
"Sebetulnya sudah, on proses saja. Tinggal memuaskan saja, pada pembangunan fisik untuk pengolahan. Sehingga agak tersendat itu wajar. Tapi segera kok diantisipasi," kata dia.
Antoro lantas menegaskan gol dari Hasto-Wawan dalam kontestasi Pilwalkot Yogyakarta 2024 jelas, yaitu menciptakan Yogyakarta sehat. Mengingat Hasto yang memiliki latar belakang kesehatan, sementara Wawan berkecimpung dalam bidang UMKM dan olahraga.
"Sehat dalam arti sehat jasmani, rohani, lingkungan juga sehat. Bersama Hasto-Wawan, jargon kami jelas Sehat Kawan, artinya Sedulur Hasto Kancane Wawan menuju Jogja sehat yang seutuhnya," tandasnya.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Anggun P Situmorang