tirto.id -
“Bahwa tsunami adalah suatu hal yang memang sudah kita antisipasi. Oleh karena itu kita telah menunjuk beberapa ahli dari Jepang, ITB, dan UGM dimana kita sudah memperhitungkan dengan skala tsunami yang besar, bandara ini tetap bisa eksis secara struktur. Kita sudah antisipasi dengan menyiapkan mitigasinya,” kata Menhub Budi usai pimpin rapat progres pembangunan Bandara NYIA di Bandara Adisutjipto, Minggu (20/1).
Budi juga mengatakan, beberapa antisipasi dari sisi struktur maupun operasionalnya, diantaranya menanam pohon-pohon dan membuat bangunan sebagai penahan jika terjadi tsunami.
“Level pertama itu praktis dibuat fleksibel sehingga mitigasi bencana tsunami itu para penumpang, para pengunjung bisa naik ke atas dengan ketinggian floor to floornya (jarak antar lantai) 8 meter, jadi InsyaAllah sudah kita mitigasi baik dari struktur, maupun kita mitigasi bagaimana operasionalnya,” jelas Budi.
Budi menjelaskan, saat ini pembangunan NYIA terus dikebut, dan progres pembangunan bandara secara menyeluruh telah mencapai 30%.
“Secara menyeluruh itu kurang lebih 30%, tapi kalau untuk yang April (2019) kira-kira sudah 60%,” ujarnya.
Terkait akses pendukung bandara, Budi mengatakan telah disiapkan sejumlah skenario, seperti pembangunan infrastruktur kereta api menuju Bandara NYIA. Selain kereta bandara, Budi juga mengatakan bahwa pihaknya berencana mengintegrasikan kereta jarak jauh agar dapat berhenti di stasiun kereta bandara. Hal ini untuk mengakomodir masyarakat yang akan melakukan ibadah Umroh melalui bandara ini.
“Oleh karenanya kita juga mengkaitkan, tadi kami berdiskusi dengan teman-teman kereta api bahwa kereta api yang jarak jauh dari Surabaya, Solo, Madiun, Purwokerto bisa berenti di terminal ini, sehingga kalau orang mau Umroh, bisa di-serve dari bandara ini,” ungkapnya.
Selain skenario tersebut, menurut Budi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga akan membangun jalan tol yang menghubungkan NYIA hingga Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Menhub mengaku sangat fokus pada proses pembangunan NYIA. Karena selain akan membuka konektivitas internasional, bandara ini juga akan meningkatkan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari