tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tarif Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek bisa kurang dari Rp12.000 per perjalanan. Namun, hal tersebut baru bisa diputuskan setelah pemerintah melakukan justifikasi atau penilaian menjelang operasional.
"Tarif sementara hitungannya adalah Rp12.000. Tapi, tentu nanti kita akan melakukan justifikasi pada saat menjelang operasional," kata Budi ditemui dalam seremoni pengecoran jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (11/11/2019) seperti dikutip Antara.
Menurut Budi, justifikasi tarif dilakukan dengan sejumlah pertimbangan, termasuk asumsi jumlah penumpang, biaya tertentu yang dikeluarkan hingga pendapatan besar yang bisa ditekan. "Nanti, kita lihat justifikasi pada akhir-akhir (menjelang) operasional," katanya.
Sebelumnya, Budi mengemukakan bahwa perkiraan tarif LRTJabodebek sebesar Rp12.000 untuk setiap perjalanan. Besaran tersebut telah disubsidi pemerintah lebih daru separuh harga komersial sebesar Rp25.000.
Ia pun mengaku tarif kereta yang ditarget beroperasi penuh pada 2021 tersebut diperkirakan mengalami perubahan ke depan.
Progres pembangunan LRT Jabodebek tahap satu secara keseluruhan telah mencapai 67,3 persen dengan rincian lintas Cawang-Dukuh Atas 53,8 persen, Cawang-Bekasi Timur 60,5 persen, dan Cawang-Cibubur 86,2 persen.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Gilang Ramadhan