Menuju konten utama

Menhan AS: Pernyataan Provokatif Korut Tak Bisa Dipercaya

Menurut surat kabar resmi Partai Pekerja Korut, Rodong Sinmun pada Kamis, Korut mengancam AS dengan sebuah "serangan awal super-kuat" yang dikatakan akan memusnahkan "tidak hanya pasukan invasi imperialis AS di Korea Selatan dan daerah sekitarnya, tapi daratan AS dan mengubah mereka menjadi abu".

Menhan AS: Pernyataan Provokatif Korut Tak Bisa Dipercaya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa subunit dibawah KPA Unit 1344 dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Rabu (9/11). ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA/

tirto.id - Pernyataan Korea Utara (Korut) mengenai kemampuan senjata nuklirnya baru-baru ini dinilai provokatif oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis. Ia mengatakan bahwa hal itu sudah terbukti hanya omong kosong dan seharusnya tidak bisa dipercaya.

"Sejauh pernyataan terakhir Korut, saya pikir kita semua telah mendengar kata-kata mereka berulang kali. Kata-kata mereka belum terbukti jujur," kata Jim Mattis dalam jumpa persnya di Tel Aviv, Israel, Jumat (21/4/2017) seperti dikutip dari Antara.

Menurut surat kabar resmi Partai Pekerja Korut, Rodong Sinmun pada Kamis, Korut mengancam AS dengan sebuah "serangan awal super-kuat" yang dikatakan akan memusnahkan "tidak hanya pasukan invasi imperialis AS di Korea Selatan dan daerah sekitarnya, tapi daratan AS dan mengubah mereka menjadi abu".

Minggu lalu, negara pimpinan Kim Jong-un itu menampilkan peluru kendali balistik bawah laut (SLBM) untuk pertama kalinya menjelang parade militer besar-besaran di ibu kota, Pyongyang, dalam peringatan Hari Matahari guna mengenang pendiri negeri itu, Kim Il-Sung, yang juga kakek Kim Jong-un.

Korut juga memperingatkan AS untuk mengakhiri "histeria militer" atau menerima pembalasan saat sekelompok pesawat AS menuju wilayah itu. Televisi Korut juga menunjukkan gambar dari Pukkuksong-2 SLBM di truk yang menunggu untuk berparade di depan pemimpin Kim Jong-un.

Sebelumnya, wartawan asing yang mengunjungi Korut diminta bersiap menghadapi peristiwa "besar dan penting" pada pekan jelang ulang tahun itu.

Namun demikian, di Korut tidak ada petunjuk bahwa peringatan tersebut berkaitan langsung dengan ketegangan di kawasan tersebut menyangkut program senjata nuklir negara terkucil itu.

Saat Korut memperingati tahun ke-105 hari kelahiran presiden Kim Il Sung, pada 15 April 2017, saat itu ada sekitar 200 wartawan asing berada di Pyongyang.

Namun, tidak ada pejabat yang memberikan keterangan rinci soal apa yang dimaksud dengan peristiwa itu dan kapan peristiwa akan terjadi. Pengumuman pada tahun-tahun sebelumnya berkaitan dengan peristiwa yang relatif biasa.

Pada 2016, misalnya, para wartawan asing diperiksa selama berjam-jam oleh para pejabat Korut menjelang suatu peristiwa, namun yang terjadi adalah adalah konser musik pop untuk memperingati puncak kongres Partai Buruh yang berkuasa.

Namun, kini ketegangan sedang meningkat dengan kelompok tempur Angkatan Laut AS bergerak menuju Pasifik barat. Pergerakan itu merupakan unjuk kekuatan sementara Korut memperingatkan pihaknya bisa melakukan serangan nuklir ke AS, bila pemerintahan Presiden Donald Trump menunjukkan tanda-tanda menyerang.

Presiden China Xi Jinping, ketika melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden AS Donald Trump, mendesak pihak-pihak terkait untuk mencari penyelesaian damai bagi masalah Korut.

Baca juga artikel terkait NUKLIR KOREA UTARA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto