Menuju konten utama

Mengenal Pranata Sosial dalam Masyarakat, Unsur, Macam & Contohnya

Pranata sosial adalah seperangkat aturan, baik bersifat tertulis maupun tidak tertulis. Wujud nyatanya adalah lembaga untuk mengatur norma-norma itu.

Mengenal Pranata Sosial dalam Masyarakat, Unsur, Macam & Contohnya
Ilustrasi Ilmu Antropologi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Keberadaan pranata sosial merupakan suatu keharusan dalam suatu masyarakat yang terstruktur dan sistematis untuk menyelaraskan dan mengatur hubungan serta kebutuhan pokok antar-individu maupun kelompok dalam masyarakat itu.

Dikutip dari buku Pengantar Antropologi (2019) yang ditulis Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, dan Recca Ayu Hapsari, secara definitif, pranata sosial adalah sistem norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat secara khusus.

Singkatnya, pranata sosial berkaitan dengan institusi dan lembaga sosial yang mengatur hubungan masyarakat dalam menegakkan norma dan aturan yang sudah disepakati anggota masyarakat bersangkutan. Pranata adalah sistem norma di masyarakat itu, sedangkan lembaganya adalah badan atau organisasi yang melaksanakan pranata tersebut.

Contoh Pranata dan Lembaga yang Menegakkannya

Contoh pranata adalah undang-undang yang tertulis di konstitusi, sedangkan lembaga yang menegakkannya adalah kepolisian.

Dalam satuan sistem pendidikan, pranata adalah aturan yang terdapat di sekolah, sedangkan lembaganya adalah sekolah itu sendiri yang diketuai oleh kepala sekolah, dan lain sebagainya.

Karena itulah, Soerjono Soekanto menuliskan definisi pranata sosial sebagai kumpulan norma dari semua tindakan yang berhubungan dengan kebutuhan pokok suatu kehidupan masyarakat. Pranata sosial adalah seperangkat aturan, baik itu bersifat tertulis maupun tidak tertulis. Wujud nyata dari pranata ini adalah lembaga untuk mengatur norma-norma tersebut.

Unsur Pranata Sosial

Untuk layak disebut sebagai pranata sosial, terdapat tiga unsur yang melatari hal tersebut, yaitu kaidah atau norma, lembaga sosial, aparat penegak ketertiban masyarakat.

1. Kaidah atau Norma

Kaidah atau norma berfungsi untuk melindungi dan menjamin hak, serta mengatur pelaksanaan kewajiban individu-individu dalam masyarakat. Kaidah atau norma ini terbagi dalam norma agama, adat dan kebiasaan, norma kesopanan dan kesusilaan, serta norma hukum.

2. Lembaga Sosial

Aturan dan pranata yang ada di masyarakat pada mulanya terbentuk secara tidak sadar. Sebelum ada undang-undang, misalnya, disepakati secara tidak tertulis, perilaku mencuri sudah termasuk tindakan tercela di masyarakat.

Lambat-laun pranata tersebut diinstitusionalisasikan. Artinya, orang-orang merasa bahwa aturan yang sebelumnya secara tidak tertulis, harus ditetapkan secara sadar melalui lembaga tertentu.

Kemudian, lahirlah lembaga yang mengatur undang-undang secara tertulis bahwa perilaku mencuri terlarang dan tergolong tindakan kriminal. Misalnya, hukumannya adalah dipenjara. Selain itu, pelaku tidak boleh dihakimi secara massa, misalnya digebuki di jalanan.

Terbentuknya lembaga sosial itu lahir dari kebutuhan masyarakat untuk hidup teratur. Lembaga sosial ini bertujuan untuk mengatur panduan bertingkah laku di dalam masyarakat.

Contoh-contoh lembaga sosial adalah Puskesmas, LBH (Lembaga Bantuan Hukum), Komnas HAM, KPK, dan lain sebagainya.

3. Aparat Penegak Ketertiban Masyarakat

Setelah pranata dan aturan di atas tertulis, maka perlu ada aparat penegak ketertiban yang mengatur, mengawasi, menegur, serta menghukum jika ada anggota masyarakat yang melanggar aturan dan pranata tersebut.

Aparat penegak ketertiban masyarakat dapat berupa kepolisian, pengadilan, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.

Macam-macam Pranata Sosial dan Contohnya

Pranata sosial ada beragam macamnya tergantung dari bentuk komunitas masyarakat setempat. Makin sederhana masyarakat itu, semakin sedikit pranata sosialnya. Sebaliknya, semakin kompleks suatu masyarakat, semakin banyak juga pranata sosialnya.

Kendati demikian, pranata sosial dapat dikelompokkan setidaknya ke dalam delapan macam pranata, sebagaimana dinyatakan Koentjaraningrat dalam buku Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (2000) sebagai berikut:

1. Pranata Domestik

Pranata domestik ini bertujuan untuk memenuhi keperluan keluarga, kekerabatan, dan hubungan antar-pasangan. Contohnya pranata perkawinan, tolong menolong antar-kerabat, pengasuhan anak, sopan santun dalam pergaulan antar-kerabat, dan lain sebagainya.

2. Pranata Ekonomi

Pranata ekonomi ini bertujuan untuk memenuhi keperluan manusia, baik itu kebutuhan sandang, pangan, dan papannya. Pranata ekonomi juga berfungsi sebagai mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, serta mendistribusi hasil produksi, dan lain sebagainya. Contohnya pranata pertanian, perbankan, industri, dan lain sebagainya.

3. Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan ini bertujuan memenuhi keperluan ilmu pengetahuan dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang beradab dan berguna. Contohnya pranata pemberantasan buta huruf, sekolah, pers, perpustakaan umum, dan lain sebagainya.

4. Pranata Ilmiah

Pranata ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, serta mengatur cara penelaahan yang valid, kredibel, dan reliabel. Contohnya pranata metodologi ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, dan sebagainya

5. Pranata Rekreasi

Pranata rekreasi ini bertujuan memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa keindahannya, hiburan, dan kesenangannya. Contohnya pranata seni rupa, seni gerak, seni suara, seni drama, kesusastraan, olahraga, sanggar hiburan, dan lain sebagainya.

6. Pranata Agama

Pranata agama ini bertujuan memenuhi keperluan spiritual manusia, baik itu dalam berhubungan dengan Tuhan atau dengan alam gaib. Contohnya pranata penyiaran agama, pantangan, ilmu gaib, metafisika, semadi dan lain sebagainya.

7. Pranata Politik

Pranata politik ini bertujuan memenuhi keperluan manusia dalam mengatur dan mengelola sistem kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya pranata pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, dan lain sebagainya.

8. Pranata Fisik atau Pranata Somatik

Pranata fisik atau somatik bertujuan untuk memenuhi keperluan fisik, kesehatan, dan kenyamanan hidup. Contohnya pemeliharaan kesehatan, pusat kebugaran, pusat kecantikan, rumah sakit, dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait ANTROPOLOGI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Ibnu Azis