tirto.id - Polusi udara yang terjadi dapat menggangu berbagai aktivitas serta berdampak buruk pada kesehatan manusia, seperti yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di DKI Jakarta pada Rabu (7/8/2019) mencapai 140.
Sementara itu, untuk kota dengan ISPU tertinggi terdapat di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang mencapai 204 yang terjadi pada Sabtu (10/8/2019).
Polusi udara berbahaya bagi kesehatan sehingga penggunaan masker sangat disarankan ketika akan melakukan aktivitas diluar.
Hanya saja ada berbagai jenis masker yang beredar di pasaran dan tidak semua masker dapat melindungi pernapasan dari polusi.
Masker operasi tidak digunakan untuk melindungi diri dari pencemaran udara
Salah satu masker yang sering digunakan di Indonesia adalah Surgurical Masks atau masker bedah.
Dilansir dari OSHA, masker ini bukan dirancang untuk mencegah kontaminasi udara, yang mana berupa partikel kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang tetapi dapat menyebabkan infeksi.
Jenis masker ini tidak dirancang untuk menutup wajah penggunanya dengan rapat. Jadi selama menggunakan masker ini, pengguna perpotensi terkontaminasi banyak udara lewat celah-celah yang tidak rapat.
Masker ini dimaksudkan untuk mencegah agar tidak terjadi kontaminasi bakteri secara tidak sengaja pada luka operasi yang terdapat pada air liur atau mencegah penularan suatu penyakit tertentu oleh orang yang sedang terinfeksi.
Menurut Medanta, masker yang tepat untuk mencegah polusi udara adalah masker respiratory berjenis N-95 atau N-99.
Masker N-95, seperti namanya akan melindungi penggunanya sebanyak 95 persen dari semua polutan dan partikel halus.
Sementara masker N-99 akan menawarkan penggunanya pada tingkat perlindungan yang lebih tinggi yakni hingga 99 persen dari semua polutan umum.
Selain itu ada beberapa kriteria masker yang perlu diperhatikan sebelum memilih masker untuk melindungi diri dari polusi udara seperti berikut.
Sesuaikan ukurannya
Pastikan masker memiliki ukuran yang pas menutupi hidung, mulut, dan dagu. Memilih ukuran harus diperhatikan.
Jika ukurannya kebesaran maka kerja masker akan sia-sia karena udara kotor tetap dapat masuk melalui celah yang ada.
Begitu pula jika terlalu kecil, maka masker tidak dapat menutupi bagian tertentu sehingga masih memungkinkan terpapar polusi.
Tipsnya adalah pilihlah masker dengan tali yang ukurannya bisa disesuaikan. Pastikan pula anak-anak tidak menggunakan masker untuk orang dewasa. Untuk anak-anak sebisa mungkin temukan masker yang sesuai untuk usianya.
Utamakan kegunaan bukan gaya
Sebagaimana fungsinya, masker respiratory digunakan untuk melindungi diri dari polusi, sementara nilai gaya relatif bagi sebagian orang.
Usahakan mengutamakan kegunaannya diatas gaya. Masker bedah sering dipilih orang karena tampilannya yang menarik padahal fungsinya tidak sesuai untuk menghalau polusi masuk ke sistem pernapasan.
Utamakan kualitas
Ada beberapa jenis masker yang dirancang untuk bisa digunakan hanya sekali, masker bedah contohnya.
Pastikan masker yang akan digunakan mematuhi standar nasional Indonesia ataupun standar internasional seperti Standar Personal Protective Equipment yang dikeluarkan oleh CE dan EN 149: 2001 + A1: 2009 FFP2 R (R singkatan dari daur ulang).
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo