tirto.id - Meningkatnya polusi udara di DKI Jakarta menjadi perbincangan hangat di media beberapa hari terakhir. Masalah ini tak luput disorot oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Menurut dia, salah satu faktor penyebab polusi udara tersebut karena ibu kota kekurangan ruang terbuka hijau.
"Tanam pohon yang banyak. Karena apa? Karena polusi ini salah satunya Jakarta memang kurang ruang terbuka hijau," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Djarot mendukung pembatasan kendaraan bermotor di Jakarta bila memang diperlukan. Namun, menurut dia, Peraturan daerahnya harus ada. Selain itu, kata dia, ruang terbuka hijau juga perlu ditambah, seperti yang pernah ia dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) hasilkan sebelumnya.
"Berapa kami bangun RPTRA. Maksud kami [BTP-Djarot] untuk buka ruang terbuka hijau dilanjuti lah," tegasnya lagi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus anggaran pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di tahun 2019.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, pembangunan tersebut berakhir di tahun 2018.
"Iya memang terakhir tahun ini," kata Agustino kepada Tirto, Senin (05/03/2018).
Ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai alasan pemberhentian anggaran pembangunan RPTRA di APBD 2019. Namun, menurut dia, anggaran itu dihentikan karena Pemprov DKI sudah banyak membangun RPTRA.
"Ya alasannya sudah semua terbangun," ucap Agustino.
Tetapi, Agustino mengatakan bahwa Pemprov tetap memberi kesempatan bagi Corporate Social Responsibility (CSR) yang ingin membangun RPTRA di Jakarta. "Ya kalau CSR bangun ya silahkan. Cuma APBD enggak dianggarkan," ucapnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto