Menuju konten utama

Mendikbud: Penetapan UN Penuh Pertimbangan Politis

Mendikbud mengakui keputusan untuk tetap melaksanakan UN diambil atas dasar pertimbangan politis. Meski tak sesuai harapan, Kemdikbud akan fokus mengurangi dampak negatif UN.

Mendikbud Muhadjir Effendy (kanan) bersama Menristek Dikti Muhammad Nasir (kiri) mengikuti Rapat Kabinet Paripurna dengan agenda pembahasan evaluasi pelaksanaan Ujian Nasional (UN). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Keputusan pemerintah mengenai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2017 diakui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy penuh pertimbangan politis.

"Keputusan pemerintah mengenai pelaksanaan UN penuh pertimbangan politis. Namun apa yang sudah diputuskan oleh Presiden Joko Widodo tersebut merupakan sesuatu yang bijak," katanya dalam rapat koordinasi pelaksanaan UN di Jakarta.

Seperti dikutip dari Antara, Kamis (22/12/2016), Muhadjir menilai keputusan tersebut bijak karena meliputi pelaksanaan UN dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut mengatakan, meskipun di kabinet banyak yang mendukung moratorium UN, ada pula yang tidak mendukungnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebelumnya telah melakukan kajian mengenai pelaksanaan UN dan hasilnya keluar usulan untuk moratorium UN.

Muhadjir mengatakan UN hanya digunakan sebagai dasar untuk pemetaan dan berdasarkan hasil pemetaan, UN tidak memiliki makna yang strategis.

"Selama tiga tahun terakhir tidak perubahan, yang baik cuma segitu, malah yang sekolah yang kurang bagus mengalami penurunan," katanya.

Kemdikbud kemudian mengusulkan moratorium UN sembari melakukan pembenahan.

"Ibaratnya kita punya jerawat lalu bercermin, maka jangan bercermin melulu. Tapi jerawatnya yang harus diobati baru kemudian bercermin lagi," katanya.

Meski menilai UN seharusnya tidak perlu dilakukan setiap tahun, ia menghargai keputusan pemerintah untuk tetap menggelar UN dan akan menyelenggarakannya dengan sebaik-baiknya.

"Pekerjaan kita, bagaimana mengurangi dampak negatif dalam pelaksanaan UN ini. Kita harus menyelenggarakan UN dengan jujur dan berintegritas," kata Muhadjir kepada ratusan kepala dinas pendidikan dari seluruh Indonesia.

Baca juga artikel terkait UJIAN NASIONAL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari
-->