tirto.id - Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) saat ini tengah membantu penanganan permasalahan satwa di kebun binatang Medan Zoo di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Asosiasi tersebut memberikan bantuan sebesar Rp3 juta per hari. Namun, bantuan itu hanya bisa diberikan dalam kurun waktu empat bulan.
"Untuk bantuan pembiayaan pakan satwa, PKBSI maksimal hanya dapat memberikan hingga empat bulan ke depan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKBSI Tony Sumampau dikutip Antara, Senin (15/1/2024).
PKBSI juga membantu secara teknis dengan menempatkan empat personel di Medan Zoo untuk pengelolaannya.
Atas permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kata dia, pihak PKBSI juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan untuk mencari solusi bagaimana dan siapa pengelola selanjutnya, sehingga ada jalan keluar.
"Saran-saran sudah kami sampaikan dan diterima dengan baik," kata Tony Sumampau.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan, Pemkot Medan melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan selama ini sudah berupaya untuk membenahi Medan Zoo.
Pihaknya saat ini sedang fokus melakukan upaya jangka pendek untuk menyelamatkan satwa. Sedangkan perencanaan pendanaan jangka panjang belum diputuskan.
Manajer Medan Zoo, Pernius Harefa, mengakui kebun binatang milik Pemkot Medan itu saat ini memprihatinkan yakni mengalami kendala finansial. Pemasukan dari pengunjung satu-satunya jadi penopang operasional, dimana jumlah pengunjung terus menurun setiap harinya.
Dengan harga tiket Rp15 ribu, kata dia, pengunjung yang datang setiap hari hanya sekitar 30 orang, sehingga berdampak dana operasional Medan Zoo menjadi minus. Bahkan untuk pakan satwa dan gaji pegawai kini harus mengutang kepada pihak vendor.
Sementara itu Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Perumda Pembangunan Medan, Bambang Hendarto saat diwawancarai wartawan di Medan Zoo, Jumat (12/1/2024), menjelaskan empat Harimau Sumatera di Kebun Binatang Medan itu dalam kondisi sakit, dengan tiga diantaranya sulit disembuhkan.
Ia mengatakan awalnya jumlah Harimau Sumatera di Medan Zoo berjumlah enam ekor. Lalu dua ekor bernama Nurhaliza dan Erha mati, sehingga kini jumlahnya tinggal empat ekor yang seluruhnya kondisi sakit.
Editor: Anggun P Situmorang